Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Oktober yang Meranggas

ilustrasi musim gugur
ilustrasi musim gugur (pexels.com/Craig Adderley)

Daun-daun gugur, seperti surat tak terkirim,
jatuh ke tanah, disapu angin yang dingin.
Oktober membuka pintu sunyi,
dengan aroma waktu yang meluruh perlahan.

Langkah musim menua di jalanan,
serupa kenangan yang rapuh di genggaman.
Setiap desir, adalah bisikan perpisahan,
mengajak jiwa belajar melupakan.

Langit menguning, separuh ragu,
menyimpan cerita yang tak lagi baru.
Di sana, bayanganmu masih berdiri,
meski tubuhnya telah lama pergi.

Ranting merunduk, menahan tangis,
membiarkan waktu menorehkan garis.
Oktober adalah cermin yang retak,
tempat kita melihat masa yang tak kembali.

Aku berjalan di antara daun kering,
menghitung sisa-sisa mimpi yang hilang.
Seakan waktu sedang berunding,
antara tinggal atau menghilang.

Dan pada akhirnya,
Oktober hanya meninggalkan suara angin.
Menyapu hati yang meranggas,
mengajarkan: semua yang indah pun bisa pergi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Oktober yang Meranggas

01 Okt 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi perempuan (unsplash.com/@priscilladupreez)

[CERPEN] Dua Kali Lipat

30 Sep 2025, 22:32 WIBFiction
ilustrasi puisi

[PUISI] Puisi Terkutuk

30 Sep 2025, 07:02 WIBFiction
ilustrasi orang berdiri di pinggir jalan

[PUISI] Melipat Jarak

29 Sep 2025, 05:15 WIBFiction
dua bolpen kembar

[CERPEN] Pulpen Kembar

28 Sep 2025, 22:15 WIBFiction