[PUISI] Rintih Juang

Perahu yang dulu kau anggap kuat
Terguncang karena badai yang hebat
Namun kau,
nahkoda dengan tangan yang tak pernah penat
mendayung lagi meski cuaca tak pernah bersahabat
Mimpimu seperti gunung yang menyala
api di puncaknya memanggil dengan suara
Mimpimu seperti samudra yang luas
desir ombaknya menyirat arti tanpa batas
Jejak kaki di tanah lembah
jadi pijakan yang menjadikanmu tangguh
jadi penanda kau telah berjuang penuh
Air matamu bak air yang mengalir ke lautan
membawa luka yang sembuh perlahan
Namun kau tahu,
di hilir kan kau temukan samudra kedamaian
tempat semua kesedihan hanyut dalam senyuman
Lihatlah!
Akar pohon pun mampu menembus batu yang paling keras
seperti hatimu, yang terus tumbuh meski dunia terasa ganas
Lihatlah!
Bunga pun mampu mekar di atas tanah yang tandus
itulah jiwamu, yang selalu menemukan cara untuk berkembang di tengah arus
Jadilah kau gelombang,
yang tak pernah hilang,
yang mengukir pantai
meski dunia tak lagi terang
Bersabarlah!
Langit yang indah selalu tercipta untuk yang tak kenal kata "menyerah"
Berjuanglah!
Mentari yang cerah selalu tercipta untuk yang tak kenal kata "lelah"