[PUISI] Saat Tuhan Menenangkan Hamba-Nya

Kala duka dan luka kembali menghujam
Menoreh kesakitan yang sementara tinggal
Betapa payah diri menyulam afeksi
Membenamkan amarah dan benci yang mencuat
Dari balik kesabaran yang berkarat
Maka, tiada kuasa hamba menahan isak
Yang lama telah bergolak
Lantas, ia melarung semua sesak
Terjatuh bagai rinai hujan yang tak lagi bersahabat
Tangis, pekik, tangis, pekik
Keduanya membuncah bersama jiwa yang pelik
Bagai meronta membebaskan atma
Dari tiap-tiap sembilu yang menyiksa
Maka, di tengah gelisah yang menjelma
Hamba perlahan hilang daya
Sampai tak lagi mampu merasa
Kesakitan itu … lenyap bersama
Gelita dan mimpi yang fana
Tuhan, bukankah Kau
Tengah menenangkan hamba?
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.