[PUISI] Sarjana

Ketika kali pertama mencari kerja
Di antara para sarjana, teman, keluarga bercerita serta para tetangga
Tepat pukul delapan tiga puluh surya di tengah kota
Dalam ruang yang dingin, ribuan, ratusan masih bertahan serta
Duduk menghembus tunggu kabar berita
Dan kala itu gagal, coba lagi, cari akal bangkit kembali
Tujuan bukanlah utama, proseslah yang utama
Ujar pemuda yang bersuar suara
Seruntai kertas putih yang ditulis tinta harapan
Tersebar pada tiap pemangku kewibawaan
Menuju sana kemari, setumpuk surat lamaran yang ditawar tak menuai mahar
Dia yang semangat dalam mencari kerja
Dia yang resah dan gelisah belum bekerja
Dan kini sarjana nestapa . . .
Persaingan yang deras, persyaratan mencakar keras
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.