Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Sebait Rindu

unsplash.com/Joshua Ness
unsplash.com/Joshua Ness

Tak bisa dipungkiri
Bahwa di setiap ayat yang terlantun
Masih saja kurapalkan namamu
Agar hanya kebaikan yang mendekat
Agar ketakutanmu dihapuskan

Tak bisa dipungkiri
Bahwa di setiap hembus kehidupan
Masih ada jejak dirimu yang tertinggal
Menyengat rasaku
Menuding pendusta saat kuingkari

Barisan kisah yang sudah dihabisi paksa ini
Kini mulai merajuk
Menusuk jiwa-jiwa yang terjebak sunyi
Di detak malam tanpa suara
Juga dalam kekosongan pagi buta

Habis sudah dayaku
Sirna ditelan rayuan api yang berkobar
Menelan kebungkaman ini sampai mati
Ciptakan hidup tanpa kata
Hingga sebait rindu tak berani mengaku

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
T y a s
EditorT y a s
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Hidup Tak Selalu Tentang Menang

28 Sep 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi tidur

[PUISI] Mimpi Belaka

27 Sep 2025, 23:15 WIBFiction
ilustrasi orang bersedih

[PUISI] Pekat Penat

25 Sep 2025, 19:52 WIBFiction
ilustrasi perempuan menyendiri (pixabay.com)

[PUISI] Lautan Kata

25 Sep 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi seorang perempuan sedang sedih

[PUISI] Kupanggul Rindu

24 Sep 2025, 18:38 WIBFiction
ilustrasi botol minum

[PUISI] Penjaga Dahaga

24 Sep 2025, 16:07 WIBFiction