Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Sebuah Kepergian

Pixabay/joseabalfotos

Tak perlu berlama-lama bergelayut derita

Berjalan, merangkak, dan meringkuk

Diri kian antarkan patahan jiwa

Meniti sunyi tonggak usia remuk

 

Nanti kan kucari telah senyumnya

Hapus lembar kenang nostalgia

Temukan cemerlang binar mata

Selaksa  harap penghias duka 

 

Aku kan terus berlayar menyeberang

Menjauh dari tempat terjauhku

Langkah demi langkah mundur dari tatapannya

Tenggelam dari tempat yang terdalam

 

Terbius cahaya tulis dari tatapan sayunya 

Terpancar terang di balik kening pusara 

Sepenggal tulus dan sesungging tawa 

Berpadu dalam semaian doa

 

"Pergilah kau dengan tenang dari penjara mata

-ku"

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Suci Umi
EditorSuci Umi
Follow Us