Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Secarik Puisi di Musim Kemarau

Ilustrasi laki-laki di tanah kering (freepik.com/jcomp)
Ilustrasi laki-laki di tanah kering (freepik.com/jcomp)

Musim kemarau tak kunjung henti

Musim penghujan tak kunjung datang

Hujan tak sudi turun

Setetes air pun tetap tertahan

Di balik awan yang menghitam

Semua kering kerontang tanpa ranting

Semua berlalu terbawa angin

Hanya debu dan kerikil-kerikil yang masih tergambar jelas

Sampai saat senja memejam

Namun, setetes air pun masih tetap tertahan

Kering, semua kering kerontang tanpa ranting

Ribuan daun jatuh berguguran menyusur ke tanah

Tanah kering menampung dahaga

Batang-batang tak kuasa menahan

Lubang-lubang mata air tak lagi bersua

Sumur-sumur kering tak terisi air

Air seakan intan permata

Air seakan harta

Air seakan nyawa

Bila kemarau datang

Hujan tak lagi datang dan menjatuhkan dirinya dengan keikhlasan

Kekeringan seakan menjadi bayangan semu

Yang menggelayuti manusia

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Eska Putri
EditorEska Putri
Follow Us