[PUISI] Selepas Hujan

Guntur menggelegar diiringi cahaya kilat
Mengoyak langit memekikkan telinga
Gerah pun luruh bersama butiran dingin
Menembus tulang menyisakan getir yang basah
Hujan jatuh serempak
Mengetuk genting, menulis doa di tanah
Ada yang berteduh di balik rumah
Bercengkerama hangat dalam lingkar keluarga
Ada yang terus melangkah
Menembus deras menantang takut di dada
Ada yang diam menatap jendela berembun
Membiarkan kenangan menyeruak
Dari masa yang tak sempat disapa
Jarum jam melaju pelan
Gerimis menipis membawa tanda reda
Suara katak saling bersahutan
Mengiring malam dengan nyanyian
Kurebahkan tubuh yang lelah
Di bawah selimut tebal
Sebelum akhirnya tenggelam ke dalam mimpi bersenandung syahdu
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.


















