Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Selepas Hujan

ilustrasi hujan
ilustrasi hujan (pexels.com)

Guntur menggelegar diiringi cahaya kilat
Mengoyak langit memekikkan telinga
Gerah pun luruh bersama butiran dingin
Menembus tulang menyisakan getir yang basah

Hujan jatuh serempak
Mengetuk genting, menulis doa di tanah
Ada yang berteduh di balik rumah
Bercengkerama hangat dalam lingkar keluarga
Ada yang terus melangkah
Menembus deras menantang takut di dada
Ada yang diam menatap jendela berembun
Membiarkan kenangan menyeruak
Dari masa yang tak sempat disapa

Jarum jam melaju pelan
Gerimis menipis membawa tanda reda
Suara katak saling bersahutan
Mengiring malam dengan nyanyian
Kurebahkan tubuh yang lelah
Di bawah selimut tebal
Sebelum akhirnya tenggelam ke dalam mimpi bersenandung syahdu

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Sisi Gelap Bulan

25 Okt 2025, 05:52 WIBFiction
ilustrasi hujan

[PUISI] Selepas Hujan

25 Okt 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi nyala lampu (pexels.com/Makafood)

[PUISI] Pantang Padam

23 Okt 2025, 23:42 WIBFiction
ilustrasi jembatan

[PUISI] Jembatan Kertas

23 Okt 2025, 05:15 WIBFiction
Danau Toba

[PUISI] Kaldera dari Utara

23 Okt 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi perempuan galau

[PUISI] Memungut Rindu

22 Okt 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi sepasang kekasih

[PUISI] Dalam Nama Cinta

22 Okt 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi hiking

[PUISI] Tak Jadi Abu

21 Okt 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi pasangan kekasih

[PUISI] Tetap Sama

21 Okt 2025, 05:04 WIBFiction