[PUISI] Selepas Hujan di Langit Jogja

Pukul delapan malam,
Selepas hujan turun di langit Jogja,
Bising langkah kaki berjalan menuju
Kupandangi sepasang kaki kita yang seirama,
Hatiku seperti not piano ketika—dimainkan.
Indahnya Malioboro teralihkan, sebab—
Tak sengaja aku menatap sayu matamu,
Seketika degup jantungku mengalun merdu
Seolah lentik jarimu menyentuhnya.
Sebelum embun mengering—
Dan menjelma kata-kata,
Aku ingin lebih dulu mengucapkan;
Bahwa hatiku telah jatuh kepadamu.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.