Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Seorang Aku

Unsplash/Kinga Cichwewizc

Telah banyak malam berlalu dengan suasana yang sama
Aku masih saja berbaring di ranjang usangku
Menatap langit-langit kamar yang menjadi panggung imajiku
Aku nyaris disebut gila setiap kali aku terdiam menatap
Padahal fantasiku sedang riuh, penuh sandiwara

“Tidakkah kamu jenuh?”
Pertanyaan mereka yang selalu dilempar untukku
Aku tidak jenuh, mungkin sesekali rindu
Di saat mereka meronta sebab tak mampu melangkah
Di saat rindu mereka menggebu pada keramaian kota
Aku malah menikmati diam di tempat
Menikmati seorang aku yang introver

Jangan katakan aku seperti mati rasa tanpa rindu
Jangan pula sebut aku penikmat sepi sendiri
Kita sama, kebetulan saja aku mampu menjinakkan sepi dengan imaji dan aksara
Aku pun sering kali merindu
Rindu pada sapaan kawan
Rindu menembus sibuknya kotaku
Aku  rindu semua aktivitas yang kutinggalkan saat ini
Tapi demi diriku sendiri, kubungkam setiap rindu itu
Dan kulangitkan bait-bait doa agar bumiku segera pulih

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us