[PUISI] Seperempat Abad

Tak disangka-sangka
Aku mampu bertahan sampai di titik ini
Fase yang ku cita-citakan dengan penuh suka cita
Pada waktu masih kecil dulu
Seperti layaknya anak kecil polos
Yang punya segudang impian
Serta belum memahami jahatnya dunia
Ku bayangkan dulu pada fase sekarang ini
Aku mampu mengubah dunia
Aku mampu memutus rantai belenggu kemiskinan
Aku mampu menghempaskan kejahatan
Aku mampu memperjuangkan ketidakadilan
Aku mampu menjunjung tinggi kesetaraan
Serta mampu berada dalam taraf hidup yang layak
Nan jauh lebih baik dari sebelumya
Namun, batu yang terjal nan tajam ditengah jalan
Menjadi penghambat handal
Yang sulit ditaklukan
Tuk mencapai semua impian
Di fase seperempat abad yang ku harapkan
Tuntutan-tuntutan sosial dari orang-orang sekitar
Serta ekspektasi dan harapan dari orang terdekat
Seperti tuk segera menikah, tuk segera punya momongan, tuk segera sukses, tuk mengejar ketertinggalan, tuk tidak menjadi beban
Ditambah lagi dihantam oleh ketidakberuntungan faktor ekonomi
Semua itu menjadi batu-batu tajam
Yang menancap ke dalam pikiranku secara mendalam
Bersatu dalam kekalutan
Yang menyelimuti jiwa dan pikiran
Merong-rong motivasi tuk memperjuangkan segala impian
Akan tetapi, masih ada secercah cahaya
Yang dibawa oleh rekan-rekan yang tulus menyertai
Membuatku mampu bertahan dan mencoba tuk bangkit kembali
Di tengah-tengah badai petir kekalutan yang menghampiri
Sembari membawa secercah harapan mimpi
Yang mungkin bisa terselamatkan dan terealisasi