[PUISI] Sore yang Membawa Sisa Harap

Sore datang dengan langkah perlahan,
mewarnai langit yang mulai meredam beban.
Ada harap kecil terselip di kejauhan,
menunggu disentuh waktu yang berjalan pelan.
Cahaya jingga menggantung di udara,
menjaga mimpi yang belum sempat bicara.
Di antara bayang yang mulai membara,
kutemukan hati berani hidup sekali lagi saja.
Angin lembut menyentuh tanpa suara,
mengajak pulang rasa yang tersisa.
Sisa harap itu tumbuh meski sederhana,
seperti doa yang gigih mencari makna.
Saat gelap tiba menutup langkah,
sore tersenyum sebelum ia menyerah.
Ia titipkan harap pada tiap helaan napas lemah,
agar esok tak lagi terasa resah.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.


















