[PUISI] Sungguh Riang Gerimis Pagi Ini

Kupandangi itu jendela
Lagi-lagi hanya kosong trotoar yang menyapa
Derai air tak jua absen datang
Mendenging bunyi di telinga
Entah sengaja atau pura-pura
Aku sudah tak menaruh peduli
Tetapi sampai kapan harus menunggu
Bangku telah dingin dan api sudah binasa
Sungguh riang gerimis pagi ini
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.