Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Unsplash/yoannboyer

Dua ribu tujuh belas

Bagai bencana tak terduga

Rasa yang dulu menghampiri

Hari itu bertamu lagi

Sakit, tak terkira akan begini

Hanya karena sehari

Ku menyerah ingin berkemas

 

Jangan dikira hanya sekejap

Berbulan-bulan ku merana

Tiap mencoba ku tak kuat

Berulang kali ku pergi

Selalu terasa dan pulang lagi

 

Mencoba beristirahat

Setelah mendingan ku merasa

Di singgasana ini

Saat kembali ku tak bisa

Tak kuat

Aku menyerah

 

Ku menyerah karena tersedak

Saat berpindah yang lebih baik

Ku berfikir hanya sejenak

Di tempat tak terduga ini

Niatku hanya sementara

Tapi sekarang tak berpindah

Aku menetap

Walau sedikit ku menyesal

Berfikir lagi

Uang dan keringat ku terbayang

 

Tuhanku yang maha kuasa

Maafkanlah kebohonganku

Karena tak sanggup aku berkata

Mulut pun bungkam 

Lalu berdusta saat dicerca

 

Maafkan aku ayah bunda

Aku telah mengecewakan

Harapan tinggi

Terkubur begitu saja

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team