Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Tangis tanpa Air Mata, Sunyi tanpa Suara

Ilustrasi tangis tanpa air mata, sunyi tanpa suara (pexels.com/Maria Eduarda Loura  Magalhães)
Ilustrasi tangis tanpa air mata, sunyi tanpa suara (pexels.com/Maria Eduarda Loura Magalhães)

Ada duka yang tak sempat gugur,
menumpuk dalam dada yang sabar.
Bukan karena tak mau menangis,
tapi karena tangis tak tahu jalan keluar.

Hari-hari berlalu seperti hampa,
ramai di luar, sepi di kepala.
Tak ada jerit, tak ada sapa,
hanya lengang yang bersikeras tinggal lama.

Ia tersenyum di tengah luka,
menyembunyikan pecah di balik tawa.
Sebab tak semua sedih harus bersuara,
dan tak semua perih bisa terlihat nyata.

Sunyi pun jadi teman paling setia,
ia tak banyak tanya, tak pernah lupa.
Di dalamnya, kita belajar menerima,
bahwa tak semua kehilangan bisa dicerita.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Antara Malam dan Kartu Terbaik

18 Des 2025, 21:07 WIBFiction
ilustrasi pergi dalam diam

[PUISI] Pergi dalam Diam

18 Des 2025, 15:07 WIBFiction
ilustrasi perempuan menulis

[PUISI] Revisi Diri

18 Des 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi manusia serakah

[PUISI] Manusia Serakah

17 Des 2025, 20:27 WIBFiction
ilustrasi wanita tertawa

[PUISI] Versi Lebih Jujur

17 Des 2025, 08:07 WIBFiction
ilustrasi orang menempelkan sticky notes

[PUISI] Pergi untuk Pulang

15 Des 2025, 21:07 WIBFiction