Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Tangisan Angin Menderu

unsplash.com/Aliyah Jamous

Tanpamu,
Dunia terasa asing bagiku
Kau pergi, kau menghilang
Aku mengejarmu
Langkahmu semakin jauh
Tetapi dirimu terasa dekat
Aku seperti mengejar bayanganku
Sangat dekat,
Namun aku tak pernah bisa menggapainya

Angin membisikkan tangisannya
Seakan tahu kepedihanku yang mendalam
Ingin ku hapuskan ingatanku tentangmu
Namun,
Memori wajahmu menempati ruang utama relung hatiku

Kebahagiaanku kini telah sirna
Seperti sang rembulan
Hilang di kegelapan awan malam
Bisakah aku kembali ke masa lalu?
Agar aku bisa menghindari pertemuan kita dahulu

Seiring waktu berlalu
Akankan diriku bisa menghapuskanmu dari ingatanku?
Mencintai seseorang adalah hal terindah, kata siapa?
Aku merasakan cinta pahit yang menyesakkan jiwa

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Blue Moon
EditorBlue Moon
Follow Us