Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Teduh Sebentar Sebelum Pergi

ilustrasi perempuan kehujanan (pexels.com/Anastasiya Lobanovskaya)

Kedatanganmu tepat di saat langit mulai kelabu
Membawa tenang dalam gelisah yang semu
Ketika kita berdua duduk terdiam tanpa banyak bicara
Namun, entah mengapa hatiku terasa pulang ada di sana

Tak lama, kau mulai berdiri perlahan
Membisikkan kata pamit tanpa sedikitpun penjelasan
Tersadar bahwa ini bukan tempatmu untuk tinggal
Hanya sekadar persinggahan sebelum pada akhirnya kembali tenggelam

Teduhmu tak sempat menjadi rumah
Hanya sejenak, tak cukup untuk mendefinisikan kata betah
Tapi apapun itu, aku tetap berterima kasih
Karena pernah diberi tenang meski akhirnya berujung sedih dan terasa pedih

Perlahan langit kembali muram seperti dulu
Tanpamu, tenangnya rinai hujan terasa lebih beku
Namun, kenanganmu tetap abadi
Teduh sebentar yang telah mengajarkanku kuat untuk bertahan sejauh ini

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us