[PUISI] Merayu Tuan Tak Bernama

Sembilan belas tahun matahari terbit dari timur
Sedikit yang kutahu seumur hidupku
Namun, hari ini sejarah itu sedikit berubah,
saat kulihat kau tertawa di ufuk barat
Konon dunia segera berakhir
Namun, sebelum semua petaka itu benar-benar tiba,
bolehkah aku menyimpan namamu, Tuan?
Supaya aku tahu bagaimana aku memperpanjang doaku malam ini
dan merajut kata menjadi puisi klasik tak berwarna
hingga suatu hari kau bersedia mewarnainya sendiri
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.


















