[PUISI] Terik dan Senja

Lihatlah awan yang mulai merah
Senja tiba ketika habisnya derita
Keindahan sang surya tiada tara
Bergerak menuju barat untuk istirahat
Kelak tiba di ujung kepala
Terik membakar bulu-bulu kulit
Sudah pasti tak suka dengan sang surya
Tapi hanya merasakan keindahan pada senjanya
Tak mungkin nyaman kala berdiri di bawahnya
Tersorot panas cahayanya walaupun dia melihatku
Seakan-akan aku tak suka dia ketika dekat
Dan aku melihat keindahannya ketika dia pergi menjauh
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.