[PUISI] Titik Jenuh

Ada yang bosan, mengeluh sedang jenuh
Tapi tak kunjung kemana-mana, tetap pada tempat yang sama
Menikmati kopi yang dibeli nya tadi pagi
Ah, sudah kubilang, semua hanya perlu dijalani, proses demi proses tetap harus dilalui
Wajar saja bila bosan, wajar saja ingin sejenak berhenti
Merenung hingga dahi mengerut, hingga kepala mengangguk
Pemahaman selalu butuh kepala yang tenang, tubuh tentu akan tetap tumbuh dengan hati yang lapang
Berserah dan pasrah tidak sama hal nya dengan menyerah
Jakarta, 16 November 2019
@dolarmooi
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.