Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[Puisi] Waktu yang Menunggumu di Sudut Jalan

ilustrasi waktu (pexels.com/Pixabay)

Ada detik yang kusesap perlahan
di sudut jalan tempat kita biasa bertemu
jam dinding tua mengingatmu lebih baik dariku
ia tetap berdetak, meski kau tak pernah kembali

Bayanganmu menari di kaca kafe
tersenyum seperti dulu, tapi lebih pudar
mungkin hanya aku yang masih membaca jejak
padahal hujan sudah menghapus segalanya

Di perempatan lampu merah berkedip samar
seperti kode rahasia yang tak bisa kupecahkan
apakah kau masih di sana
atau hanya waktu yang terlalu kejam menyimpanmu?

Tapi tak apa, aku sudah tahu akhirnya
beberapa nama hanya bisa diucapkan dalam doa
beberapa kenangan hanya bisa disimpan di angin
dan waktu? Ah, biarlah ia tetap menunggu

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Vita R
EditorVita R
Follow Us