Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Untukmu

ilustrasi untukmu (unsplash.com/Tina_xv)

Hai kamu
Iya kamu
Sang pembaca puisi ini
Kini kamu sudah besar
Umurmu bertambah
Pemikiranmu berubah
Dan penderitaanmu yang tak kunjung usai

Sesekali mungkin kamu kesal
Kesal kepada takdir yang tak sesuai dengan yang kamu inginkan
mengadu kepada tuhan
Dan menangis di tengah malam

Kenapa harus aku?
Kenapa dunia ini tak memihak kepadaku?
Kenapa aku tak seberuntung orang lain?
Ucapmu di malam itu

Aku tak akan menyuruhmu berusaha karena itu melelahkan
tak akan menyuruhmu berpikir karena itu memusingkan
dan tak akan menyuruhmu bersabar karena itu menjengkelkan
Tapi..
Tanpa ketiga hal itu, apa kamu yakin bisa keluar dari situasi itu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us