Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PROSA] Ayah, Gagalmu Menghancurkan Mentalku

ilustrasi ayah dan anak (pexels.com/Josh Willink)

Mereka bilang, ayah laki-laki sempurna. Tulang punggung keluarga dan cinta pertama anak perempuannya. Tapi ayah, kamu adalah patah hati pertamaku. Tidak satu pun kutemukan kasih dalam dirimu. Hanya menyisakan retakan yang membuat cinta dalam hatiku perlahan terkikis lantas menguap tanpa bekas. 

Ayah, dari awal kamu sudah gagal. Matamu tertutup dan hatimu buta. Mengabaikan anak-anak yang perutnya keroncongan sebab lupa kau beri makan.

Dulu pikirku kamu tidak memiliki peran penting dalam tahta hatiku. Namun, nyatanya amarah dan kebencian itu muncul tatkala mataku menangkap seorang ayah dan anak yang tengah bercanda riang di sebelahku; ketika sedang menunggu bus jemputan. 

Perpisahan tanpa status cerai itu mampu memporak-porandakan tata hidup yang pondasinya sudah tidak kokoh dari dulu. Anak perempuan yang tumbuh tanpa figur ayah ibarat tanaman yang tumbuh di padang kering. 

Dengar ayah. Bagiku, peranmu sudah lama mati. Peranmu disingkirkan lalu terbuang tanpa sisa. Menyisakan luka yang tak kunjung dan tidak akan pernah bisa sembuh. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us