[PROSA] Malam Bisu yang Menyimpan Rindu

Di bawah langit kelam yang tak bertepi, aku duduk menatap kosong. Ada banyak yang ingin kutuangkan, tetapi kata-kata seolah terbentur oleh bisu malam. Sepi merayap dalam diam, seperti kabut yang memenuhi ruang-ruang hampa di kalbuku.
Angin malam menyentuh lembut, seakan ingin menenangkan kerinduan yang menggantung. Tetapi semakin halus ia membasuh tubuhku, semakin aku terseret ke dalam pusaran kenangan—tentang senyumanmu, tatapan yang dulu selalu membawa hangat. Ada luka kecil yang kutemukan di sana, yang tak pernah sembuh meski waktu terus melaju.
Pernahkah kau merasa bahwa jarak bukan sekadar ruang yang memisahkan?
Bahwa waktu yang mengalir hanya membuat bayanganmu semakin samar, tapi tak pernah benar-benar hilang. Aku tak tahu mengapa bayanganmu begitu setia berdiam di ruang kepala. Menyelinap dalam mimpiku, hadir tanpa undangan, mengingatkan bahwa di antara semua kenangan yang kulalui, kau adalah yang paling sulit kulepaskan.