Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

12 Kesalahan Umum Saat Membuat Matcha yang Bikin Rasanya Pahit, Gumpal, dan Kusam

ilustrasi kesalahan umum saat membuat matcha yang bikin rasanya pahit, gumpal, dan kusam (pexels.com/Monstera Production)

Matcha kini menjadi salah satu pilihan minuman sehat yang digemari banyak orang. Selain tinggi antioksidan dan mampu memberikan dorongan energi alami, teh hijau bubuk ini juga memiliki cita rasa yang khas dan menenangkan. Walau terlihat mudah disiapkan, ternyata ada banyak aspek teknis dalam proses membuatnya yang sering kali terabaikan.

Dalam tulisan ini, kamu akan menemukan berbagai kesalahan umum saat membuat matcha yang tanpa disadari bisa merusak rasa, aroma, dan tampilan minuman ini. Dengan memperbaikinya, kamu bisa menikmati matcha yang lembut, segar, dan beraroma khas layaknya buatan barista profesional di Jepang.

1. Menggunakan air yang terlalu panas

ilustrasi menyeduh teh matcha menggunakan air (pexels.com/Thanh Truc Ho)

Menyeduh teh menggunakan air mendidih adalah kebiasaan umum, namun gak berlaku untuk matcha. Salah satu kesalahan umum saat membuat matcha adalah menggunakan air bersuhu 100 derajat Celcius yang justru membuat bubuk matcha hangus dan rasanya jadi pahit.

Idealnya, air yang digunakan untuk mencampur matcha berada pada suhu 70–80 derajat Celcius .Jika kamu tidak punya termometer, cukup diamkan air mendidih selama beberapa menit sebelum digunakan. Ini bikin rasa dan aroma umami pada matcha tetap terjaga.

2. Gak menyaring bubuk matcha

ilustrasi menyaring bubuk matcha (pexels.com/Eva Bronzini)

Kalau matcha-mu masih bergumpal meski sudah diaduk, bisa jadi kamu melewatkan proses penyaringan. Ini merupakan kesalahan yang menyebabkan hasil akhirnya terasa aneh. Sebaiknya, saring matcha memakai saringan halus supaya bubuknya tercampur rata. Cara ini juga menghasilkan minuman halus dan halus tanpa gumpalan. Proses ini mungkin terlihat sederhana, tapi hasilnya sangat signifikan.


3. Menggunakan jenis matcha yang gak tepat

ilustrasi membuat matcha ceremonial grade (pexels.com/Monstera Production)

Semua matcha bukan diciptakan sama. Kesalahan lainnya adalah menggunakan jenis matcha yang tidak sesuai dengan cara penyajian. Ini termasuk dalam daftar kesalahan umum saat membuat matcha yang sering terlewat. 

Matcha ceremonial grade sebaiknya digunakan untuk minuman murni tanpa campuran, karena rasanya lebih halus dan manis. Sedangkan, culinary grade paling pas untuk kue, latte, atau makanan yang memakai matcha sebagai bahan dasarnya.


4. Perbandingan takaran yang kurang pas

ilustrasi membuat matcha (pexels.com/Anh Nguyen)

Komposisi bubuk dan air harus proporsional. Jika bubuk terlalu banyak, minuman akan terasa pahit dan kental, jika terlalu sedikit, rasanya jadi hambar. Agar rasanya enak, masukkan 1-2 gram matcha pada 60-80 ml air jika ingin hasil usucha (ringan), dan 3-4 gram untuk hasil yang koicha (berat). Untuk ketepatan, gunakan sendok bambu (chashaku) atau timbangan digital.

5. Teknik mengaduk yang gak tepat

ilustrasi mengaduk matcha dengan chasen (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Mengaduk matcha dengan sendok atau cara berputar bisa membuat hasilnya kurang maksimal. Ini termasuk kesalahan umum saat membuat matcha yang sering membuat busa gak terbentuk. Gunakan chasen (pengocok bambu khas Jepang) dan aduk dengan pola zig-zag berbentuk “M” atau “W”. Teknik ini membantu menghasilkan busa lembut yang menunjukkan bahwa matcha sudah tercampur sempurna.


6. Gak menggunakan alat tradisional

ilustrasi peralatan tradisional matcha (pexels.com/Cup of Couple)

Mengaduk matcha di gelas biasa memakai sendok logam bisa merusak tekstur dan rasa. Ini menjadi salah satu kesalahan umum saat membuat matcha yang bisa dengan mudah dihindari. Alat seperti chawan (mangkuk lebar), chasen, dan chashaku dirancang untuk menyeduh matcha secara optimal. Selain mempermudah proses, hasil akhirnya pun akan jauh lebih baik dari segi estetika dan rasa.


7. Penyimpanan yang gak tepat

ilustrasi bubuk matcha (pexels.com/Monstera Production)

Matcha sangat sensitif terhadap udara, cahaya, dan kelembapan. Menyimpannya di tempat terbuka atau dekat sumber panas adalah kesalahan umum saat membuat matcha yang menyebabkan perubahan warna dan rasa. Simpan matcha dalam wadah tertutup rapat dan jauh dari sinar matahari langsung. Jika ingin menyimpan di kulkas, pastikan wadahnya kedap udara agar gak menyerap aroma makanan lain.


8. Air yang digunakan berkualitas rendah

ilustrasi air mineral (pexels.com/Pixabay)

Air adalah komponen utama dalam pembuatan matcha. Menggunakan air dengan rasa logam atau bau klorin bisa menjadi kesalahan umum saat membuat matcha yang sangat memengaruhi rasa akhirnya. Gunakan air mineral atau air yang telah disaring agar rasa matcha tetap murni. Air yang baik akan menonjolkan karakter teh tanpa mengganggu cita rasanya.


9. Menambahkan pemanis secara berlebihan

ilustrasi matcha latte (pexels.com/..)

Beberapa orang menambahkan terlalu banyak gula atau susu saat membuat matcha, terutama untuk versi latte. Ini termasuk kesalahan karena rasa khasnya matcha jadi tertutup. Jika kamu ingin menambahkan pemanis, gunakan secukupnya agar tetap bisa merasakan rasa asli matcha. Susu nabati seperti oat atau almond juga bisa menjadi alternatif sehat dan tetap lezat.

10. Mengabaikan kesegaran matcha

ilustrasi bubuk matcha (pexels.com/Cup of Couple)

Matcha bukanlah produk tahan lama. Setelah dibuka, ia cepat teroksidasi. Ini merupakan kesalahan umum saat membuat matcha yang sering membuat kualitasnya menurun. Gunakan matcha dalam waktu 1–2 bulan sejak kemasan dibuka. Belilah dalam kemasan kecil agar cepat habis dan tetap segar setiap kali digunakan. Matcha segar ditandai dengan warna hijau cerah dan aroma segar khas daun teh muda.

11. Menggunakan alat elektrik

ilustrasi chasen (pexels.com/Anna Pou)

Meski praktis, menggunakan blender atau alat pengaduk elektrik bisa menciptakan gelembung besar dan tekstur kasar. Ini bisa merusak tampilan dan rasa matcha. Kocokan bambu (chasen) jauh lebih baik untuk menghasilkan busa lembut dan rasa yang seimbang. Selain itu, proses manual ini juga memberikan pengalaman yang lebih personal dan menenangkan.


12. Gak memanaskan mangkuk sebelum menyeduh

ilustrasi mangkuk matcha (pexels.com/NipananLifestyle.com)

Langkah kecil tapi penting ini sering terlewat. Menuangkan matcha ke mangkuk yang dingin bisa menurunkan suhu air secara tiba-tiba. Ini adalah kesalahan umum saat membuat matcha yang berdampak pada kehalusan larutan. Sebelum digunakan, panaskan mangkuk dengan air panas dan buang airnya. Kalau begini, suhu tetap stabil ketika mencampur matcha, dan seduhan akan jadi lebih halus serta nikmat.

Membuat matcha bukan hanya soal mencampur bubuk dan air panas, tetapi juga soal ketepatan teknik, alat, dan bahan. Setelah mengetahui kesalahan umum saat membuat matcha ini, kamu jadi dapat meningkatkan kualitas teh Jepang buatanmu. Luangkan waktu untuk memahami dan menikmati prosesnya, ya. 




This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us