4 Tips Menyimpan Makanan Organik agar Tidak Cepat Busuk

Makanan organik mungkin dikenal lebih sehat dan juga alami karena memang tidak mengandung adanya bahan kimia sintetis, seperti pengawet atau pestisida. Namun, dikarenakan sifatnya yang lebih alami dan minim perlindungan kimia, maka tidak heran apabila makanan organik lebih cepat membusuk apabila tidak disimpan dengan cara yang benar.
Untuk memastikan bahwa manfaat dari makanan organik tetap optimal dan tidak terbuang sia-sia, maka penting untuk memahami bagaimana cara penyimpanan yang tepat. Oleh sebab itu, perhatikan beberapa tips sederhana berikut ini untuk menyimpan makanan organik agar tidak cepat busuk, sehingga kesegaran dan kandungan gizinya tetap terjaga dengan baik.
1. Simpan di suhu yang sesuai jenisnya

Setiap jenis makanan organik untuk memiliki kebutuhan suhu penyimpanan yang berbeda-beda, sehingga sangat tergantung pada karakteristik alaminya. Sayuran hijau dan buah-buahan, seperti apel dan strawberry sebaiknya memang dapat disimpan dalam lemari pendingin agar kesegarannya tetap terjaga secara lebih lama.
Sebaliknya bahan makanan, seperti pisang, tomat, dan kentang lebih baik disimpan dalam suhu ruang yang sejuk dan tidak lembab. Sebab, suhu dingin justru bisa berpotensi merusak tekstur dan rasa alaminya. Mengenali kebutuhan terkait suhu dari setiap bahan dapat membantu mencegah potensi pembusukan dini dan juga mempertahankan cita rasanya tetap optimal.
2. Gunakan wadah bernapas dan kering

Makanan organik memang semestinya dapat disimpan dalam wadah yang memungkinkan adanya sirkulasi udara, seperti wadah berlubang, kantong kertas, hingga kontainer dengan ventilasi yang memadai. Hal ini penting agar kelembaban tidak sampai terjebak di dalam wadah dan justru menyebabkan makanan jadi cepat lembek hingga berjamur.
Pastikan bahwa wadah yang digunakan benar-benar kering sebelum menyimpan makanan organik, sebab air yang tertinggal justru bisa menjadi pemicu utama dari potensi pembusukan. Penyimpanan yang baik memerlukan keseimbangan tersendiri antara perlindungan dan juga ventilasi untuk memastikan kualitas bahan makanan tetap aman.
3. Jangan cuci sebelum disimpan

Mencuci bahan makanan sebelum disimpan mungkin terdengar seperti langkah yang sangat higienis, namun justru akan mempercepat proses pembusukan air yang menempel pada permukaan. Bahan makanan organik justru akan menciptakan adanya kondisi lembab yang sangat disukai oleh bakteri dan juga jamur.
Sebaiknya memang kamu dapat mencuci bahan makanan hanya pada saat digunakan, sehingga kelembaban tersebut tidak sampai mengendap selama penyimpanan berlangsung. Langkah ini bukan hanya membuat bahan makanan lebih awet, namun juga bisa menjaga tekstur alami dan juga menghindari potensi pemborosan makanan yang rusak sebelum sempat diolah.
4. Pisahkan buah yang sudah matang dari yang masih mentah

Beberapa buah seperti apel, pisang, dan alpukat ternyata mengeluarkan adanya gas etilen pada saat proses pematangan, sehingga justru bisa mempercepat proses pembusukan dari bahan makanan lain yang ada di sekitarnya. Jika buah-buahan tersebut disimpan bersama dengan buah dan sayuran lain yang masih mentah, maka gas ini akan memicu pematangan dengan lebih cepat dan pada akhirnya merusak bahan lainnya.
Pemisahan antara buah matang dan mentah dalam tempat berbeda tentu dapat membantu untuk mengendalikan proses pematangan dan juga memperpanjang usia simpan. Dengan begitu, maka kamu bisa mengatur waktu pengonsumsian bahan makanan secara lebih efisien dan juga menghindari potensi makanan yang terbuang sia-sia.
Menyimpan makanan organik ternyata memerlukan perhatian khusus karena memang sifatnya yang lebih rentan terhadap pembusukan. Dengan teknik penyimpanan yang tepat, maka makanan organik dapat bertahan lebih lama tanpa kehilangan kualitasnya. Harus lebih cermat dalam menyimpan bahan makanan organik!