Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik Getuk, Jajanan Pasar yang Sempat Jadi Makanan Pokok

ilustrasi getuk (commons.wikimedia.org/Vivera Siregar)
ilustrasi getuk (commons.wikimedia.org/Vivera Siregar)

'Gethuk asale soko telo ...' adalah penggalan lirik lagu Jawa yang dipopulerkan oleh Didi Kempot. Getuk adalah kudapan yang memang terbuat dari ketela dan terkenal di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Kue ini bisa dengan mudah ditemukan di pasar tradisional dengan harga yang terjangkau. Saat ini, getuk lebih terkena sebagai jajanan tradisional, tapi zaman dulu, getuk menjadi makanan pokok. Ingin tahu lebih lanjut soal getuk mulai dari asal-usul hingga filosofinya? Temukan fakta menarik getuk lewat artikel ini, ya!

1. Getuk berasal dari Magelang, Jawa Tengah

ilustrasi jajanan pasar (vecteezy.com/onyengradar)
ilustrasi jajanan pasar (vecteezy.com/onyengradar)

Getuk adalah kudapan asal Magelang yang terbuat dari singkong yang dikukus dan dicampur dengan gula. Biasanya, getuk juga ditambahkan pewarna untuk mempercantik tampilan. Getuk punya rasa yang manis dan gurih dengan tekstur yang lembut.

Di atas getuk biasanya ditaburi parutan kelapa untuk menambah rasa gurih dan memberi tekstur yang crunchy.

2. Pernah menjadi makanan pokok pengganti beras

ilustrasi getuk (commons.wikimedia.org/Midori)
ilustrasi getuk (commons.wikimedia.org/Midori)

Getuk sudah ada sejak zaman penjajahan Jepang, tepatnya di Magelang. Pada zaman tersebut, beras sangat langka dan mahal karena beras dibawa kembali oleh penjajah Jepang ke negaranya. Akhirnya, masyarakat Magelang memanfaatkan makanan pokok lain yang tersedia, yaitu singkong.

Sosok yang pertama kali membuat getuk adalah Mbah Ali Mohtar. Beliau berkreasi dengan singkong yang direbus kemudian ditumbuk. Nama getuk sendiri berasal dari bunyi 'tuk tuk tuk' saat singkong ditumbuk.

3. Filosofi kesederhanaan menyelimuti manisnya getuk

ilustrasi getuk (commons.wikimedia.org/Midori)
ilustrasi getuk (commons.wikimedia.org/Midori)

Selain menjadi jajanan pasar yang populer di tanah Jawa, getuk ternyata punya makna filosofis. Singkong memiliki arti kesederhanaan karena singkong dapat tumbuh di mana saja tetapi singkong tidak menunjukkan buahnya. Hal tersebut melambangkan kerendahan hati.

Kelapa parut menyimbolkan kebermanfaatan karena semua bagian dari pohon kelapa bermanfaat bagi kehidupan manusia, mulai dari buah hingga batang dan daunnya.

4. Macam-macam getuk yang punya ciri khas sendiri di berbagai daerah

ilustrasi getuk pisang khas Kediri (kedirikota.go.id)
ilustrasi getuk pisang khas Kediri (kedirikota.go.id)

Getuk punya ragam jenis sesuai dengan bahan dan asalnya. Getuk yang paling terkenal adalah getuk lindri. Nama lindri diambil dari alat cetaknya yang seperti alat cetak mi, sehingga bentuk getuk lindri seperti mi yang dipadatkan. Ada juga getuk pisang khas Kediri yang tentunya terbuat dari pisang. Getuk pisang punya cita rasa manis dan sedikit asam.

Di Magelang ada getuk trio yang menjadi oleh-oleh andalan Magelang. Dinamakan getuk trio karena ada tiga getuk dengan tiga warna berbeda yang disajikan satu. Di Purwokerto dan Banyumas, ada getuk goreng yang dibuat dari getuk yang digoreng.

Selain itu, ada getuk khas Klaten yang bernama getuk kurung. Getuk kurung ini punya isian selai nanas yang memberi rasa manis dan asam yang menyegarkan.

5. Kandungan gizi getuk, sumber karbohidrat!

ilustrasi singkong, bahan baku pembuatan getuk (pixabay.com/Dian A. Yudianto)
ilustrasi singkong, bahan baku pembuatan getuk (pixabay.com/Dian A. Yudianto)

Melansir dari Fat Secret, dalam satu potong getuk terkandung 61 kalori, karbohidrat sebanyak 12,4 gram, protein 0,14 gram, dan lemak sebesar 1,25 gram. Singkong yang menjadi bahan baku utama getuk adalah sumber karbohidrat yang mengandung pati resistan (resistant starch).

Melansir dari Healthline, pati jenis ini punya sifat mirip dengan serat dan memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan. Pati resistan adalah sumber makanan bakteri baik dalam pencernaan sehingga dapat meningkatkan kesehatan pencernaan. Pati resistan ini juga dapat membantu mengontrol gula darah.

Walaupun masih bisa dijumpai di pasar tradisional, tapi getuk sekarang sudah mulai langka. Kalau bertemu penjual getuk di pasar tradisional, jangan lupa mampir dan mencicipi lembut dan manisnya getuk.

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wanudya A
EditorWanudya A
Follow Us