Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kesalahan saat Makan Omakase, Bikin Chef Gak Nyaman! 

ilustrasi makan omakase (unsplash.com/Thomas Marban)
ilustrasi makan omakase (unsplash.com/Thomas Marban)

Belakangan omakase menjadi perbincangan hangat di media sosial di Indonesia, nih. Sontak tak sedikit orang yang jadi penasaran bagaimana sih experience menikmati omakase. Nah, bila kamu baru pertama kali menjajal omakase, jangan sampai melakukan sejumlah kesalahan di bawah ini.

Seperti namanya, omakase dalam bahasa Jepang berarti “ill leave it up to you” atau mempercayakan semuanya kepada chef yang membuat. Supaya pengalaman tersebut tidak ternodai baiknya kamu perhatikan sejumlah etiket di bawah ini, guys.

So, berikut adalah lima kesalahan umum yang sering dilakukan saat makan omakase dan kenapa hal ini bisa membuat chef merasa kurang nyaman.

1. Menggunakan saus kecap secara berlebihan

ilustrasi kecap asin (unsplash.com/GoodEats YQR)
ilustrasi kecap asin (unsplash.com/GoodEats YQR)

Salah satu kesalahan paling umum yang dilakukan banyak orang saat makan omakase adalah terlalu banyak menggunakan saus kecap (shoyu). Padahal, ketika chef sudah menyajikan hidangan sushi atau sashimi, mereka telah menambahkan bumbu yang sesuai sehingga kamu tidak perlu lagi menambah saus kecap, lho.

Saat kamu mencelupkan sushi terlalu sering atau terlalu banyak ke dalam saus kecap, rasanya bisa menjadi terlalu asin dan mengganggu keseimbangan rasa yang sudah diciptakan oleh chef. Hal ini bisa jadi sangat mengecewakan bagi chef yang sudah mengatur bumbu dengan hati-hati selain itu chef dikenal sangat perfeksionis soal rasa.

Chef di omakase tahu persis berapa banyak saus atau bumbu yang harus digunakan untuk setiap potongan sushi. Untuk menikmati sushi atau sashimi omakase dengan benar, cukup gunakan saus atau kondimen lain yang sudah disiapkan oleh chef seperti wasabi atau mungkin acar jahe. Jika merasa perlu, gunakan sedikit sekali saus kecap, dan itu pun hanya untuk sashimi yang belum diberi bumbu sebagai salah satu bentuk penghormatan terhadap keahlian chef.

2. Mengabaikan urutan penyajian hidangan

ilustrasi menu omakase (unsplash.com/jirayu koontholjinda)
ilustrasi menu omakase (unsplash.com/jirayu koontholjinda)

Setiap hidangan yang disajikan dalam omakase memiliki urutan tertentu yang harus diikuti, lho. Chef akan menyajikan hidangan dari yang paling ringan hingga yang paling kuat rasanya, dan urutan ini bertujuan agar kamu bisa menikmati setiap rasa masakan Jepang yang disajikan dengan maksimal.

Kesalahan besar yang sering terjadi saat makan omakase adalah mengabaikan urutan ini. Misalnya, jika kamu langsung menyantap hidangan dengan rasa kuat di awal, lidah kamu mungkin akan terlalu ‘penuh’ untuk merasakan hidangan ringan berikutnya.

Chef menyusun menu omakase dengan teliti dan perubahan urutan bisa merusak alur rasa yang telah dirancang. Jika kamu bingung tentang urutan makan omakase, cukup tanya chef yang bertugas kala itu sebab mereka akan dengan senang hati memberikan penjelasan. Dengan mengikuti urutan penyajian yang benar, kamu akan lebih menghargai rasa setiap hidangan, dan chef omakase pun merasa usahanya diapresiasi.

3. Berbicara terlalu keras atau mengganggu suasana

ilustrasi menikmati omakase (unsplash.com/Lan Pham)
ilustrasi menikmati omakase (unsplash.com/Lan Pham)

Restoran omakase biasanya memiliki suasana yang tenang dan intim, di mana interaksi antara chef dan tamu menjadi bagian penting dari pengalaman makan ini. Namun, salah satu kesalahan yang sering dilakukan tamu yaitu berbicara terlalu keras atau mengganggu suasana omakase.

Mungkin kamu merasa sangat excited dengan hidangan yang disajikan, tapi berbicara dengan suara yang terlalu keras bisa mengganggu tamu lain dan bahkan konsentrasi chef, lho. Padahal, chef membutuhkan suasana yang tenang untuk bisa fokus dalam menyajikan hidangan omakase terbaiknya.

Selain itu, suasana makan di restoran omakase adalah tentang ketenangan dan menghargai setiap momen. Bukan hanya soal makanan yang disajikan di omakase, tapi juga keseluruhan pengalaman menikmati omakase tersebut. Ketika kamu menjaga ketenangan dan berbicara dengan sopan, kamu menunjukkan respek terhadap chef dan tamu lain di restoran omakase tersebut.

4. Mengambil foto berlebihan

ilustrasi omakase (unsplash.com/Joshua Ang)
ilustrasi omakase (unsplash.com/Joshua Ang)

Memang tak bisa dipungkiri, hidangan dalam omakase sering kali sangat menggugah selera dan cantik secara visual, sehingga banyak orang yang ingin mengabadikan setiap momen dengan kamera. Namun, kesalahan yang sering terjadi selama menikmati omakase adalah mengambil foto secara berlebihan, yang tidak hanya mengganggu chef, tapi juga suasana di sekitarmu.

Terlalu sering memotret hidangan omakase bisa memperlambat alur makan dan mengurangi kenikmatan makanan karena sudah dingin atau tidak lagi dalam kondisi terbaik saat dimakan.

Jika ingin mengambil foto hidangan omakase atau proses pembuatan menu tersebut, lakukan dengan cepat dan tidak berlebihan. Chef omakase biasanya memahami jika tamu ingin mengabadikan hidangannya, tapi jangan sampai kamu terlalu fokus pada foto hingga melupakan pengalaman makan itu sendiri. Selain itu, terlalu sering mengambil foto saat makan omakase juga bisa mengalihkan perhatian chef dari konsentrasi mereka dalam menyajikan hidangan.

5. Tidak menghormati chef omakase

ilustrasi chef omakase (unsplash.com/Fabio Sasso)
ilustrasi chef omakase (unsplash.com/Fabio Sasso)

Salah satu bagian terbaik dari pengalaman omakase yaitu di mana tamu bisa berinteraksi langsung dengan chef. Hal ini memberikan kesempatan unik untuk belajar tentang bahan-bahan yang digunakan, proses memasak, dan budaya di balik setiap hidangan omakase tersebut.

Namun, sering kali ada tamu yang memberikan umpan balik secara kasar atau kurang sopan terhadap masakan omakase yang disajikan. Misalnya, menyampaikan kritik dengan nada tidak enak atau membandingkan hidangan dengan restoran omakase lain secara terang-terangan.

Chef omakase biasanya sangat berdedikasi dan memiliki kebanggaan tinggi terhadap karya mereka. Jika ada hal yang kamu kurang suka tentang hidangan omakase, cobalah menyampaikan dengan cara yang lebih halus dan menghargai. Misalnya, kamu bisa bertanya mengapa chef omakase memilih bahan tertentu, alih-alih langsung mengatakan bahwa kamu tidak suka rasanya.

Menikmati omakase bukan hanya sekadar menikmati makanan, tapi juga menghormati proses dan chef yang menyajikannya. Dengan kamu menghindari kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan, kamu bisa mendapatkan pengalaman yang lebih memuaskan dan juga memberikan apresiasi terhadap chef. 

Semoga, kamu bisa memahami dan mengikuti  sejumlah aturan tak tertulis di omakase ini agar pengalaman omakase yang akan kamu rasakan semakin maksimal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Annisa Nur Fitriani
EditorAnnisa Nur Fitriani
Follow Us