Agaknya makanan yang unik tak hanya dilatar belakangi oleh bahan baku ataupun teknik memasaknya saja, nih. Pasalnya, wadah untuk menyajikan hidangan tersebut dapat pula menjadi daya tarik tersendiri. Misalnya saja adalah Jim jum, sajian khas Thailand yang dihidangkan menggunakan pot tanah liat (clay pot).
Nah, mari simak ulasan mengenai kuliner yang satu ini yuk!
Secara umum, jim jum merupakan salah satu varian sup. Berdasarkan bahan isiannya, jim jum memiliki ciri khas berupa takaran penggunaan sayuran yang banyak. Selain itu, bahan hewani pun dapat pula ditambahkan sebagai pelengkap.
Jim jum juga disebut dengan Chim chum. Secara etimologi, penamaan "Jim jum/Chim chum" berasal dari kata "Jim/Chim" yang bermakna "mencelupkan" dan "Jum/Chum" yang merujuk pada "menjatuhkan (sesuatu dalam waktu sebentar ke dalam cairan)". Hal ini sesuai dengan cara memasak sup tersebut.
Untuk kuahnya, jim jum memakai kaldu dari daging (umumnya adalah daging babi). Apabila sudah mendidih, kuah tersebut lantas dimasukkan bahan-bahan isian seperti sayur-sayuran, mie putih, telur, udang, suwiran daging ayam, irisan daging babi ataupun sapi.
Biasanya, apabila bersantap sedap di restoran Thailand, isian daging untuk jim jum diberikan beberapa pilihan. Ada daging sapi, babi, ayam, maupun udang. Pengunjung dapat memilih lauk sesuai selera, serta merebusnya sendiri menggunakan pot tanah liat yang disediakan di meja masing-masing.
Apabila hidangan sup pada umumnya disajikan pada mangkok, maka jim jum memiliki perbedaan yang membuatnya unik. Jim jum dihidangkan (sekaligus dimasak) menggunakan pot tanah liat (clay pot) berukuran kecil di atas kompor arang. Hal inilah yang membuat cita rasa kaldu menjadi lebih intens.
Tertarik mencicip hidangan sup yang unik ini? Jangan lupa untuk memasukkannya dalam daftar wisata kuliner saat berpelesir ke Thailand, ya.