5 Olahan Ikan Khas Bengkulu yang Bisa Disantap Bareng Keluarga, Yummy!

Sesuai dengan namanya, bagar hiu merupakan olahan ikan hiu yang dimasak sama seperti rendang, namun tidak menggunakan santan.

Bagar hiu juga menjadi makanan favorit Bung Karno ketika diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1938 hingga 1942. Tak bisa dijumpai setiap hari, kuliner olahan ikan hiu ini hanya bisa ditemukan saat ramadan tiba.

Lema merupakan gulai yang terbuat dari olahan rebung dan ikan mujair yang direbus dengan bambu. Kuliner legendaris ini memiliki cita rasa pedas, asam, dan gurih.

Namun, jika salah mengolahnya, rasanya akan menjadi asam dan menimbulkan bau tak sedap yang bikin kita justru gak nafsu makan, lho.

Pendap dikenal memiliki proses memasak yang cukup lama. Tetapi, rasa kuliner khas Bengkulu ini gak bisa diragukan lagi.

Ikan jenis tertentu yang sudah dicampur dengan rempah-rempah, dimasak secara khusus dengan daun talas atau daun pisang selama 8 jam. Hal tersebut supaya bumbu benar-benar meresap ke dalam ikan.

Gulai yang satu ini cocok banget disantap ketika berbuka puasa, lho. Rebung asam undak liling terbuat dari rebung dan liling (keong sawah) yang dimasak dengan bumbu khusus. 

Oh iya, keong sawah juga bisa ditukar dengan ikan air tawar. Rasanya pun gak kalah nikmat, lho.

Tempoyak merupakan olahan durian yang difermentasi. Salah satu sajian yang menggunakan olahan tempoyak ialah gulai tempoyak ikan patin. 

Perpaduan rasa gurih, asam dan pedas, bikin kita gak mau berhenti melahap. Apalagi ditambah dengan teh hangat yang menjadikannya perpaduan sempurna. Wajib dicoba, nih!

Gimana, apakah 5 olahan ikan khas Bengkulu di atas bikin kamu ngiler? Tak ada salahnya menyajikan salah satu hidangan di atas sebagai menu sahur atau berbuka bersama keluarga.