5 Perbedaan Tsuyu dan Dashi, Kunci Umami dalam Masakan Jepang

Dashi adalah kaldu dasar Jepang yang dibuat dengan merebus bahan-bahan, seperti kombu (rumput laut kering) dan katsuobushi (serpihan ikan bonito kering). Dashi menjadi fondasi banyak masakan tradisional, mulai dari sup miso, kuah mie, hingga masakan rebus. Rasanya lembut, ringan, tapi membawa kedalaman umami yang membuat masakan terasa lebih hidup tanpa mendominasi rasa bahan lain. Warna kuahnya bening dan ringan, dan itulah yang membuat dashi sering disebut sebagai “tulang punggung” masakan Jepang.

Tsuyu, yang juga dikenal sebagai mentsuyu atau tentsuyu tergantung penggunaannya, adalah saus atau kaldu siap pakai yang dibuat dari dashi dengan tambahan bumbu seperti kecap asin, mirin (anggur beras manis), dan sake. Hasilnya adalah cairan yang lebih gelap dan kaya rasa dengan keseimbangan manis, asin, dan sedikit asam. Berbeda dengan dashi yang biasanya digunakan sebagai dasar masakan, tsuyu bisa langsung dipakai sebagai kuah atau saus celup. Tsuyu sangatlah fleksibel, bisa jadi kuah mie soba atau udon, saus celup tempura, atau bumbu nasi dan telur.

Perbedaan utama ada pada bahan. Dashi hanya pakai beberapa bahan kaya umami yang direbus dalam air, seperti kombu, katsuobushi, jamur shiitake, atau ikan niboshi. Kesederhanaannya menghasilkan kaldu ringan tapi beraroma. Sementara, tsuyu dibuat dari dashi ditambah kecap asin, mirin, dan sake yang bikin rasanya lebih kompleks, sedikit manis, dan warna lebih gelap. Tsuyu punya rasa yang lebih tegas dan sedikit terasa asam, berbeda dari dashi yang halus dan ringan.

Dashi lebih berfungsi sebagai fondasi masakan. Biasanya gak diminum langsung, tapi dipakai sebagai basis sup, kuah, atau resep lain yang butuh rasa umami lembut. Di sisi lain, tsuyu adalah bumbu serbaguna atau kaldu siap pakai. Bisa dituangkan langsung ke makanan atau diencerkan sebagai kuah. Contohnya, tsuyu kental yang diencerkan air jadi kuah mie soba atau udon, atau dijadikan saus celup tempura dan mie dingin (tsukemen), bahkan sebagai bumbu telur dadar (tamagoyaki) atau nasi mangkuk (donburi).

Dashi biasanya dibuat segar dengan merendam kombu dan katsuobushi di air panas, lalu disaring. Namun, sekarang ada juga bubuk dashi instan yang praktis. Tsuyu dibuat dari campuran dashi dan bumbu, bisa dibuat sendiri dengan menambahkan kecap asin, mirin, dan sake sesuai takaran, atau dibeli dalam bentuk cair pekat yang tinggal diencerkan. Keduanya bisa disimpan di kulkas, tapi tsuyu botolan seringkali mengandung pengawet sehingga tahan lebih lama.

Sekarang gak bingung lagi kan membedakan dashi dan tsuyu? Intinya, dashi itu fondasi rasa yang lembut, sementara tsuyu siap pakai buat menambah kedalaman dan bumbu. Pakai yang tepat dan masakan Jepangmu dijamin makin lezat dan autentik!

Referensi:

Japanese Kitchen Brothers. Diakses pada November 2025. The Complete Guide: Dashi, Tsuyu, Tare and Kaeshi — What’s the Difference? https://japanese-kitchen-brothers.com/blogs/useful-tips/the-complete-guide-dashi-tsuyu-tare-and-kaeshi-whats-the-difference-mastering-the-basics-of-authentic-japanese-cuisine
MATCHA. Diakses pada November 2025. Dashi and Tsuyu – Japanese Encyclopedia https://matcha-jp.com/en/1331
Uwajimaya. Diakses pada November 2025. What’s the Difference Between Tsuyu and Dashi? https://www.uwajimaya.com/blog/whats-the-difference-between-tsuyu-and-dashi/