Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Membuat Sate Maranggi Daging Kurban yang Empuk dan Meresap 

Ilustrasi Sate Maranggi (commons.wikimedia.org/Gunwan Kartapranata)
Ilustrasi Sate Maranggi (commons.wikimedia.org/Gunwan Kartapranata)

Sate Maranggi adalah salah satu sajian khas Purwakarta yang cocok banget dijadikan menu spesial saat Hari Raya Iduladha. Dibanding sate pada umumnya, sate maranggi punya ciri khas berupa bumbu rendaman yang kaya rempah dan rasa gurih manis yang meresap hingga ke dalam serat daging. Aromanya yang menggoda dari proses pembakaran dengan arang juga bikin siapa pun susah menolak.

Mengolah daging kurban menjadi sate maranggi memang membutuhkan teknik yang tepat, terutama jika kamu ingin hasilnya empuk, juicy, dan penuh rasa. Banyak orang yang merasa kesulitan karena daging masih terasa alot atau bumbunya hanya menempel di luar saja. Padahal, dengan langkah yang benar, kamu bisa menghasilkan sate khas ini dengan kualitas restoran, bahkan lebih.

Supaya kamu gak salah langkah saat mengolah daging kurban jadi Sate Maranggi yang nikmat, simak lima tips berikut ini. Mulai dari pemilihan bagian daging hingga teknik pemanggangan, semua penting untuk diperhatikan agar hasilnya sempurna dan memuaskan lidah!

1. Gunakan bagian daging yang cocok untuk dibakar

ilustrasi daging (freepik.com/ mdjaff)
ilustrasi daging (freepik.com/ mdjaff)

Pemilihan bagian daging sangat menentukan hasil akhir dari Sate Maranggi. Bagian yang paling cocok adalah daging sapi yang empuk dan tidak terlalu berserat kasar seperti bagian has dalam (tenderloin), has luar (sirloin), atau bagian sengkel yang memiliki sedikit lemak. Lemak tipis justru akan membuat sate terasa lebih juicy dan aromatik saat dibakar.

Hindari menggunakan bagian daging yang banyak otot atau urat, seperti sandung lamur atau bagian kaki. Meskipun bisa digunakan, kamu harus memasaknya lebih lama agar empuk, dan ini bisa merusak tekstur satenya. Selain itu, potongan daging juga harus diperhatikan. Potong daging dengan ukuran sedang, sekitar 2–3 cm, dan searah serat agar tidak cepat hancur saat ditusuk.

Kamu juga bisa memukul-mukul daging ringan dengan ujung pisau atau pemukul daging sebelum direndam bumbu. Teknik ini membantu memecah serat daging sehingga bumbu lebih mudah meresap dan hasil akhirnya jadi lebih lembut saat disantap. Ini langkah sederhana yang sering diabaikan, tapi hasilnya bisa bikin perbedaan besar!

2. Rendam daging dalam bumbu khas maranggi selama beberapa jam

ilustrasi Marinasi daging (commons.wikimedia.org/Peter Park)
ilustrasi Marinasi daging (commons.wikimedia.org/Peter Park)

Ciri khas utama Sate Maranggi ada pada bumbu rendamannya yang kaya rempah. Campuran kecap manis, bawang putih, ketumbar, jahe, lengkuas, dan air asam jawa merupakan kombinasi klasik yang memberi rasa khas manis gurih dan segar. Bumbu ini gak cuma bikin enak, tapi juga membantu melunakkan daging secara alami.

Setelah semua bumbu dihaluskan, lumurkan secara merata ke seluruh potongan daging. Jangan langsung ditusuk dan dibakar. Simpan daging dalam wadah tertutup dan biarkan meresap selama minimal 3 jam, atau lebih bagus lagi semalaman di dalam kulkas. Semakin lama direndam, semakin dalam rasa bumbunya masuk ke serat daging.

Kalau kamu terburu-buru, gunakan teknik vakum atau masukkan ke dalam plastik ziplock lalu tekan hingga udara keluar. Ini membantu mempercepat proses penyerapan bumbu. Jangan lupa untuk membalik daging sesekali agar seluruh sisi meresap rata. Proses ini memang butuh waktu, tapi hasil akhirnya dijamin memuaskan.

3. Jangan lewatkan proses tusuk yang rapi dan padat

ilustrasi tusuk daging (commons.wikimedia.org/D.W. Fisher-Freberg)
ilustrasi tusuk daging (commons.wikimedia.org/D.W. Fisher-Freberg)

Setelah direndam dalam bumbu, saatnya menyiapkan sate untuk dibakar. Gunakan tusuk sate dari bambu yang sudah direndam dalam air selama minimal 30 menit sebelumnya. Ini penting agar tusuk sate tidak cepat terbakar saat dibakar di atas arang. Tusuk daging dengan padat dan rapat, tapi jangan terlalu ditekan agar matang merata.

Tusukan yang terlalu longgar bisa membuat daging cepat kering, sementara tusukan yang terlalu rapat bisa membuat bagian tengah daging sulit matang sempurna. Idealnya, tiap tusuk berisi 4–5 potongan daging agar tidak terlalu berat dan mudah dibalik saat dipanggang. Kamu juga bisa selingi potongan lemak tipis untuk rasa yang lebih gurih dan juicy.

Selain itu, sisakan sedikit ruang di bagian bawah tusuk sate agar kamu bisa memegangnya dengan mudah tanpa terkena panas. Pastikan juga semua potongan daging memiliki ukuran yang seragam supaya proses memasaknya seimbang. Kalau ukurannya beda-beda, ada potongan yang gosong lebih dulu, sementara yang lain belum matang.

4. Panggang di atas bara api dengan api kecil sedang

ilustrasi bakar sate (vecteezy.com/Boss Kaido)
ilustrasi bakar sate (vecteezy.com/Boss Kaido)

Rahasia utama kenikmatan Sate Maranggi ada pada proses pemanggangan yang menggunakan bara api. Gunakan arang kayu yang sudah membara merata dan hindari api yang terlalu besar. Api sedang hingga kecil akan membuat daging matang perlahan, bumbu tidak gosong, dan aroma asap meresap sempurna ke dalam daging.

Selama proses memanggang, balik sate secara berkala agar matangnya merata di semua sisi. Kamu juga bisa mengolesi daging dengan sisa bumbu atau campuran kecap dan minyak agar sate tetap lembap dan tidak kering. Proses ini juga membantu membentuk lapisan karamelisasi yang menggoda di permukaan sate.

Pastikan kamu gak terlalu lama memanggang sate agar daging tidak keras atau kering. Waktu ideal memanggang adalah sekitar 10–12 menit tergantung ketebalan daging. Kalau menggunakan potongan yang tipis dan kecil, waktu panggang bisa lebih singkat. Perhatikan warna daging dan aroma yang muncul sebagai tanda sate sudah matang sempurna.

5. Sajikan dengan sambal oncom atau acar agar makin nikmat

ilustrasi sate maranggi (commons.wikimedia.org/Gunwan Kartapranata)
ilustrasi sate maranggi (commons.wikimedia.org/Gunwan Kartapranata)

Sate Maranggi biasanya disajikan dengan pelengkap khas seperti sambal oncom, sambal tomat, atau acar bawang dan timun. Rasa gurih sate akan semakin mantap dengan tambahan rasa segar, pedas, dan asam dari pelengkap ini. Kamu juga bisa menambahkan nasi uduk atau lontong sebagai karbohidrat pendamping.

Kalau kamu ingin versi sambal oncom, cukup tumis oncom dengan bawang putih, cabai merah, dan sedikit terasi hingga harum. Tambahkan sedikit air dan garam, lalu masak hingga mengental. Sambal ini punya rasa khas yang berpadu sempurna dengan daging yang sudah dibakar hingga matang sempurna.

Jangan lupa tata sate di piring saji dengan pelengkap yang menarik. Tampilan yang menggoda bisa menambah selera makan keluarga saat menyantap sajian spesial Iduladha ini. Dengan paduan tekstur empuk, rasa gurih manis, dan aroma bakaran khas, Sate Maranggi dari daging kurban ini dijamin bakal jadi favorit semua orang!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kirana Mulya
EditorKirana Mulya
Follow Us