5 Trik Membuat Kaldu Kokot yang Cocok untuk Menu Lebaran Kurban

Kaldu kokot adalah salah satu hidangan khas Madura yang terbuat dari kikil sapi atau bagian kaki sapi yang dimasak dengan bumbu rempah dan kacang-kacangan seperti kacang hijau. Rasanya gurih, teksturnya kental, dan sangat cocok disajikan hangat sebagai menu pelengkap saat Lebaran Iduladha. Karena berbahan dasar bagian kaki sapi, kaldu kokot sangat relevan dijadikan olahan dari daging kurban yang sering kali menyisakan bagian tersebut.
Meskipun terlihat sederhana, membuat kaldu kokot yang empuk, gurih, dan gak amis ternyata butuh trik khusus. Jika salah langkah, kikil bisa terasa alot, kuah kurang gurih, atau aroma daging terlalu menyengat. Ini bisa membuat hidangan terasa kurang menggugah selera padahal seharusnya kaldu kokot bisa jadi sajian spesial yang menghangatkan suasana lebaran.
Nah, biar kamu gak gagal saat bikin kaldu kokot untuk sajian Iduladha, simak lima trik penting berikut ini. Dijamin rasanya autentik dan cocok banget untuk menu khas hari raya bersama keluarga!
1. Rebus kikil dengan cara yang tepat agar empuk dan gak amis

Langkah paling krusial dalam membuat kaldu kokot adalah merebus kikil sapi dengan benar. Kikil merupakan bagian kaki sapi yang penuh jaringan ikat, jadi perlu waktu dan teknik khusus supaya hasilnya empuk dan tidak alot. Sebaiknya gunakan teknik merebus dua kali: pertama untuk menghilangkan kotoran dan bau, kedua untuk mengempukkan kikil sambil menyerap bumbu.
Pada rebusan pertama, kamu cukup mendidihkan kikil selama 10–15 menit, lalu buang airnya dan cuci bersih kikil tersebut. Baru setelah itu lanjutkan perebusan dengan air bersih baru dan tambahan daun salam, jahe, serta bawang putih geprek. Rempah-rempah ini akan membantu menghilangkan bau amis alami dari kikil.
Proses perebusan kedua ini sebaiknya dilakukan dengan api kecil selama 1–2 jam atau sampai teksturnya benar-benar empuk. Kalau ingin lebih cepat, kamu juga bisa menggunakan panci presto, tapi tetap pastikan hasil akhirnya tidak lembek. Kikil yang empuk akan membuat kaldu terasa lebih nikmat saat disantap.
2. Gunakan kacang hijau yang sudah direndam semalaman
Selain kikil, bahan penting lain dalam kaldu kokot adalah kacang hijau. Agar kacang cepat empuk saat dimasak, rendam dulu semalaman dalam air bersih. Proses perendaman ini membantu memecah struktur keras pada kulit kacang, sehingga bisa lebih mudah dimasak dan gak perlu waktu lama untuk empuk.
Setelah direndam, bilas kacang hijau dan rebus secara terpisah sebelum dicampur ke dalam kaldu utama. Ini bertujuan agar warna kuah tetap bersih dan tidak keruh karena buih atau kulit kacang yang terlepas. Kacang hijau yang sudah matang ini baru bisa kamu campurkan setelah kikil mulai empuk.
Jangan masukkan kacang hijau terlalu awal karena bisa membuatnya hancur atau terlalu lembek. Sebaiknya masukkan saat 30 menit terakhir perebusan agar teksturnya tetap utuh dan terasa di mulut. Kacang hijau yang matang sempurna akan memberikan cita rasa manis alami dan menambah kekayaan rasa kaldu kokot.
3. Perkuat rasa kuah dengan bumbu tumis dan santan

Salah satu kunci kelezatan kaldu kokot adalah pada kuahnya yang gurih dan beraroma rempah. Untuk menghasilkan kuah yang nendang, jangan langsung masukkan semua bumbu ke dalam rebusan. Sebaiknya, tumis dulu bumbu halus seperti bawang merah, bawang putih, ketumbar, merica, kunyit, dan lengkuas sampai harum.
Proses menumis ini penting untuk mengeluarkan aroma alami rempah yang bisa memperkaya rasa kuah. Setelah itu, campurkan bumbu tumis ke dalam rebusan kikil bersama kacang hijau. Aduk rata dan biarkan semua bahan menyatu selama beberapa saat di atas api kecil.
Untuk rasa yang lebih gurih dan tekstur kuah yang kental, tambahkan santan kental menjelang akhir proses memasak. Aduk perlahan agar santan tidak pecah. Kuah kaldu kokot yang sudah dipadukan dengan santan akan terasa lebih creamy dan legit, cocok banget disajikan dengan lontong atau nasi hangat.
4. Tambahkan kaldu tulang sapi agar lebih kaya rasa

Kalau kamu ingin kaldu kokot yang rasanya lebih dalam dan gurih alami, gunakan kaldu tulang sapi sebagai basisnya. Kamu bisa membuat kaldu ini dari tulang kaki sapi atau bagian sumsum yang direbus selama beberapa jam hingga sari-sarinya keluar. Kaldu tulang akan memberi dimensi rasa yang lebih kaya dibanding hanya menggunakan air biasa.
Tambahkan kaldu tulang ke dalam rebusan kikil dan kacang hijau untuk memperkuat rasa dasar. Karena tulang sapi mengandung gelatin alami, kuah kaldu kokot juga akan terasa lebih kental dan bertekstur. Ini cocok banget jika kamu suka kuah yang "nendang" dan terasa berlapis.
Kalau kamu gak punya waktu bikin kaldu tulang sendiri, kamu bisa juga menambahkan kaldu sapi bubuk sebagai alternatif, tapi tetap pastikan rasanya seimbang dan gak terlalu asin. Intinya, jangan takut bermain dengan rasa dasar kaldu karena itu akan menentukan kualitas akhir masakanmu.
5. Sajikan hangat dengan pelengkap yang pas

Kaldu kokot paling enak disantap dalam keadaan panas, apalagi kalau disajikan saat kumpul keluarga di hari raya Iduladha. Supaya makin mantap, kamu bisa menyajikannya bersama lontong, sambal terasi, dan kerupuk sebagai pelengkap. Kombinasi rasa gurih, pedas, dan tekstur kikil yang kenyal dijamin bikin makan makin lahap.
Kalau ingin versi lebih ringan, kamu bisa menyajikannya tanpa lontong dan cukup dengan nasi hangat. Tambahkan juga taburan bawang goreng dan daun bawang segar untuk memperkuat aroma saat disajikan. Gak cuma lezat, penyajian seperti ini juga akan menggugah selera seluruh anggota keluarga.
Kaldu kokot juga bisa disimpan dalam kulkas dan dipanaskan kembali saat ingin disantap. Biasanya justru makin enak setelah semalaman karena bumbunya makin meresap. Jadi gak ada salahnya kamu bikin dalam jumlah agak banyak untuk stok selama beberapa hari ke depan.
Kaldu kokot bisa jadi alternatif menu spesial dari olahan daging kurban yang gak biasa tapi tetap lezat. Dengan mengikuti lima trik di atas, kamu bisa bikin kaldu kokot rumahan yang rasanya autentik, kuahnya gurih, dan pastinya disukai keluarga saat lebaran.