Bulan Ramadan sebentar lagi tiba. Kolak menjadi salah satu menu takjil yang biasa dihidangkan saat berbuka. Rasa manis dan isian yang beraneka rupa bisa mengganjal perut dan melepas dahaga sebelum menunaikan salat maghrib.
Tahukah kalian kalau ternyata kolak ini dulunya menjadi media dakwah untuk menyebarkan agama Islam di tanah Jawa, lho. Ingin tahu serba-serbi kolak lainnya? Simak ulasannya berikut ini!
Nama kolak kemungkinan diambil dari kata khalik yang artinya Pencipta. Konon katanya, zaman dulu kolak dibuat sebagai media dakwah untuk menyebarkan agama Islam di Jawa.
Dulu, masyarakat Jawa belum mengenal betul agama Islam sehingga para ulama mengajarkan agama Islam melalui pendekatan kuliner seperti kolak ini. Kata khalik yang diambil untuk nama kolak merujuk pada Allah SWT.
Isian kolak adalah pisang, ubi, dan santan dikaitkan dengan ajaran Islam. Pisang kepok yang menjadi bahan kolak melambangkan jera. Jera untuk berbuat dosa dan segera bertaubat kepada Allah swt.
Ubi yang merupakan umbi-umbian memiliki makna untuk mengubur kesalahan sedalam-dalamnya. Santan, melambangkan permohonan maaf.
Sekarang ini, kolak tak hanya berisi pisang saja. Kolak bisa berisi kacang hijau, ubi ungu, labu kuning dan lainnya. Tiap daerah juga mempunyai kolak andalan masing-masing. Misalnya kolak biji salak yang terbuat dari bola-bola uji jalar dan tepung tapioka. Ada juga kolak kolang-kaling, kolak nangka, kolak sagu mutiara, dan lainnya.
Melansir Fat Secret, dalam 100 gram kolak terdiri atas kalori sebesar 163 kkal. Karbohidrat yang terkandung adalah 20,35 gram; lemak sebanyak 8,38 gram; dan protein sekitar 2 gram. Karbohidrat yang banyak ini membuat kita jadi cepat kenyang setelah makan kolak.
Pisang pada kolak mengandung vitamin A, B, C serta aneka mineral seperti kalium, magnesium, folat, dan zat besi. Namun, untuk penderita diabetes mellitus perlu pertimbangan ya jika ingin makan kolak.
Cara membuat kolak terbilang tidak susah serta bahan yang digunakan juga tidak banyak. Bahan untuk membuat kolak adalah pisang kepok atau raja, gula merah, gula pasir, garam, pandan, dan santan kental.
Untuk membuatnya pisang diiris terlebih dahulu. Kemudian siapkan panci, masukkan air, gula merah, dan masukkan pandan. Masak hingga gula merah larut. Masukkan pisang yang sudah dipotong. Lalu tambahkan santan, garam, dan gula pasir. Aduk terus agar santan tidak pecah. Masak hingga pisang dan santan matang. Setelah matang, sajikan kolak pisang.
Kolak menjadi takjil andalan untuk berbuka. Rasanya yang manis menyegarkan dapat mengganjal perut dan melepas dahaga sebelum menunaikan ibadah salat maghrib. Kira-kira apa nih kolak andalanmu?