7 Tipe Cokelat Valentine yang Ada di Jepang

Giri choco yang dikenal juga dengan nama cokelat wajib sering dibagikan pada anggota keluarga, rekan kerja, atau sekadar kenalan. Tidak ada makna cinta atau sayang ketika cewek memberikan giri choco ini. Mereka melakukannya sekadar memperingati perayaan Valentine saja. 

Itulah sebabnya cokelat yang satu ini tidak terlalu mahal dan dapat dengan mudah dibeli di toko. Biasanya, kalau mempunyai banyak teman laki-laki, dia akan membeli Giri choco dalam jumlah banyak agar lebih hemat dan pastinya mudah didapatkan.

Namun, kebiasaan memberikan cokelat ini telah dilarang oleh beberapa perusahaan di Jepang. Hal ini karena memberikan cokelat ini tidak memiliki makna yang dalam. Sebaliknya, perusahaan tersebut justru menyarankan karyawan perempuan untuk beramal dibandingkan membeli cokelat ini. Kamu setuju? 

Siapkan hatimu jika mendapat honmei choco dari seorang cewek. Ini karena Honmei choco hanya diberikan hanya pada lawan jenis yang paling disukai atau difavoritkan oleh si cewek. 

Agar terasa istimewa, tak jarang cokelat ini dibuat sendiri, lho. Jadi jangan heran, kalau kamu menemukan bahan-bahan pembuatan cokelat juga dijual di toko cokelat saat mendekati hari Valentine.

Sebenarnya, honmei choco ini dapat diberikan pada orang tersayang seperti pacar, suami, atau gebetan yang belum diakui. Sebenarnya, dengan memberikan cokelat ini, dia sedang menyatakan cinta pada cowok yang difavoritkannya. Wah, semoga dia mendapat balasan cinta saat White Day, ya. 

Biasanya tomo choco berupa permen cokelat yang cantik untuk diberikan pada teman cewek mereka. Cokelat ini dibeli oleh mereka yang masih bahagia dengan status lajang. Alhasil, cokelat ini dianggap sebagai self-reward untuk kebahagiaan status mereka.

Jadi tak mengherankan jika tomo choco berharga mahal karena banyak hiasan dan dekoratif. Eits, meski mahal, cokelat ini dimakan bersama-sama, kok. Karena itu, jangan sampai lupa menikmati cokelat ini bersama teman-teman ketika hari Valentine untuk mempererat pertemanan kalian.

Pada awalnya, perayaan Valentine hanya dilakukan di kota oleh para generasi muda. Tetapi, seiring berjalannya waktu, segala usia menikmati hari Valentine ini baik di kota mau pun di desa.

Nah, cokelat yang diberikan tidak hanya untuk kekasih atau sahabat, mereka juga berbagi pada anggota keluarga tersayang seperti anak, orangtua, hingga anggota keluarga lainnya. Hal ini yang mendasari terciptanya Kazoku choco atau cokelat keluarga. 

Gak punya pacar, gak ada cowok yang disukai, atau teman-teman lagi pada sibuk bisa jadi bertanda kamu melakukan self-reward. Jangan sedih, kamu bisa membeli jibun choco untuk menyenangkan hatimu. 

Kamu bisa membeli sendiri, diberikan sendiri, dan yang paling penting dimakan sendiri. Istilah jibun bermakna diri sendiri sehingga cocok melabeli cokelat ini, kan?

Bisa jadi sekarang kamu bingung, mengapa ore choco dan jibun choco berbeda? Nah, jawabannya ada di kata ‘Ore’ dan ‘Jibun’. Meski keduanya bermakna untuk diri sendiri, namun Ore dinilai lebih maskulin dibandingkan Jibun. 

Jadi, pada Hari Valentine, para cowok membeli cokelat untuk dirinya sendiri tanpa berharap ada cewek yang memberikan mereka cokelat. Bisa jadi, dia adalah lelaki lajang yang gak mengharapkan cokelat dari cewek di lingkungannya atau memang dia sedang ingin makan cokelat di Hari Valentine. 

Walau kebanyakan cowok memberikan cokelat saat White Day pada tanggal 14 Maret. Ada juga cowok yang memberikan cokelat pada hari Valentine, kok. Karena alasan tersebut, cokelat ini diberi nama Gyaku atau kebalikan.

Oya, karena ini bukan ‘habit’ di hari Valentine, Gyaku choco benar-benar menjadi kejutan yang menyenangkan bagi sang kekasih. So, tak mengherankan banyak cowok yang ingin memberikan kejutan manis ini pada orang tercinta. 

Tipe-tipe cokelat Valentine di Jepang benar-benar unik, ya? Jika kamu termasuk orang yang mudah disukai dan dekat dengan teman-teman, bukan hal mustahil kamu akan mendapatkan banyak cokelat di momen sepesial ini. Wah, jadi ingin ke Jepang saat hari Valentine, nih.