Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Label Vegan Sudah Tentu Halal?⁠

bahan kue pukis bangka (commons.wikimedia.org/Veganbaking.net)
bahan kue pukis bangka (commons.wikimedia.org/Veganbaking.net)

Produk vegan semakin banyak dijumpai di rak-rak supermarket. Dari susu nabati, keju vegan, hingga camilan bebas hewani selalu menjadi incaran banyak orang, terutama yang sangat memerhatikan lingkungan atau punya gaya hidup sehat.

Namun, muncul sebuah pertanyaan penting, terutama buat kamu yang beragama Islam, yakni apakah produk berlabel vegan otomatis halal?

Sekilas, makanan vegan memang bebas daging, susu, telur, dan semua bahan hewani. Namun, bukan berarti semua bahan dan prosesnya dijamin halal, lho. Selengkapnya, simak penjelasannya di bawah ini, biar gak salah kaprah, ya!

1. Vegan belum tentu bebas dari unsur non-halal

ilustrasi falafel (freepik.com/timolina)
ilustrasi falafel (freepik.com/timolina)

Label vegan memang menjamin tidak ada unsur hewani dalam produk tersebut. Namun, halal bukan hanya soal bahan, tetapi juga proses dan kebersihannya.

Misalnya, ada produk vegan yang menggunakan alkohol sebagai bahan pengawet atau penambah rasa. Dalam Islam, alkohol tetap dianggap haram, meskipun produk tersebut sepenuhnya plant-based.

2. Belum tentu diproses secara halal

Ilustrasi belanja di supermarket (pexels.com/ali Shot80)
Ilustrasi belanja di supermarket (pexels.com/ali Shot80)

Selain bahan, proses pembuatan makanan juga penting. Mesin atau tempat produksi yang digunakan bersama dengan produk non-halal bisa membuat makanan dianggap syubhat atau meragukan. Meskipun bahan-bahannya vegan, status kehalalannya jadi tidak jelas jika dibuat di tempat yang juga memproses bahan haram.

3. Beberapa bahan vegan bisa berasal dari sumber haram

Belanja di supermarket (Pexels.com/Jack Sparrow)
Belanja di supermarket (Pexels.com/Jack Sparrow)

Percaya gak, kalau ada bahan-bahan vegan yang secara kimiawi bukan dari hewan, tetapi proses pembuatannya melibatkan unsur haram? Misalnya seperti glycerin, emulsifier, atau enzim tertentu yang bisa berasal dari babi atau alkohol. Meskipun dalam label tertulis "plant-based," sumber pastinya perlu diperiksa lebih detail untuk memastikan kehalalannya.

4. Cari label halal resmi

Ilustrasi belanja di supermarket (pixabay.com/Antonio_Cansino)
Ilustrasi belanja di supermarket (pixabay.com/Antonio_Cansino)

Jika ingin aman, cari produk vegan yang sudah bersertifikasi halal dari lembaga terpercaya, seperti MUI di Indonesia. Label halal menjamin semua bahan dan proses produksinya sudah diperiksa dan memenuhi standar Islam. Jadi, kamu bisa menikmati makanan vegan dengan lebih tenang.

Kabar baiknya, semakin banyak produsen makanan vegan yang juga mengurus sertifikasi halal, karena sadar kalau pasar muslim itu sangat besar. Bahkan, di luar negeri, seperti Inggris dan Amerika Serikat, banyak brand vegan yang menyertakan label halal secara sukarela demi menjangkau konsumen lebih luas.

Jadi, apakah vegan sudah pasti halal? Jawabannya, belum tentu karena label vegan dan label halal punya standar yang berbeda. Jadi, buat kamu yang muslim dan ingin konsumsi produk vegan, tetap perhatikan komposisi bahan dan cari label halal, agar lebih yakin dan tenang, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewi Suci Rahayu
Fina Wahibatun Nisa
Dewi Suci Rahayu
EditorDewi Suci Rahayu
Follow Us