Apakah Susu UHT Harus Disimpan di Kulkas? Ini Penjelasannya!

Sebelumnya, kamu perlu memahami apa itu susu UHT. Susu UHT merujuk pada cara pengolahannya dengan menggunakan suhu tinggi, atau kerap disebut sebagai Ultra High Temperature. Temperatur yang digunakan mulai 135 derajat Celsius dalam waktu minimal 2 detik.

Dilansir dari Fair Price, proses tersebut membantu semua mikroorganisme berbahaya dan menonaktifkan enzim yang dapat merusak susu. Meski menggunakan suhu tinggi, hal tersebut tidak memengaruhi hilangnya mineral, seperti kalsium, magnesium, dan kalium. Proses UHT hanya memengaruhi vitamin yang larut dalam air, seperti vitamin B dan C.

Kemasan susu UHT juga menggunakan kemasan aseptis multilapis. Kemasan ini membantu menjamin keamanan dan daya tahan susu lebih lama. Selain itu, susu jadi lebih mudah disimpan. 

Susu UHT yang baik memiliki kualitas serupa dengan susu segar, bedanya hanya dari cara pengolahannya. Seperti yang sudah dijelaskan, kalau proses UHT membuat umur simpan susu lebih lama, yakni antara 9-12 bulan setelah diproduksi, selama masih tersegel.

Berbeda lagi kalau kemasannya sudah dibuka. Susu UHT dalam keadaan terbuka, sebaiknya harus segera dihabiskan. Sebab, susu termasuk produk yang rentan terkontaminasi bakteri. Jika tidak habis sekali minum, kamu bisa menyimpannya di dalam kulkas maksimal empat hari.

Keunggulan susu UHT yakni dapat disimpan di mana saja dalam waktu lama. Umumnya, susu UHT akan tetap layak dikonsumsi selama berbulan-bulan dalam keadaan tersegel. Namun, kamu tetap harus memperhatikan tanggal kedaluwarsa yang tertera pada kemasan.

Melansir The Coconut Mama, suhu ideal untuk menyimpan susu UHT antara 10-32 derajat Celsius. Sedangkan, tingkat kelembapannya 50 persen untuk membantu memperpanjang masa simpannya. Tentu dengan catatan, kemasan masih tersegel dengan baik.

Jadi, kamu gak perlu khawatir berlebihan kalau susu UHT yang masih tersegel tidak disimpan di dalam kulkas dan dalam kondisi dingin. Kecuali, ruangan penyimpanan sangat panas atau kamu sudah membuka kemasannya di rumah. Maka, susu UHT harus disimpan di dalam lemari pendingin, supaya tetap layak dikonsumsi.

Suhu dan kelembaban sangat memengaruhi penyimpanan susu UHT. Meski cukup tahan lama, tapi tidak disarankan menyimpannya dalam kondisi sangat panas (lebih dari 37 derajat Celsius) dalam waktu lama. Hal ini dapat membuatnya kurang stabil di rak. 

Usahakan menyimpannya di tempat yang kering dengan tingkat kelembaban normal. Kamu juga bisa membekukan susu UHT jika mau, tetapi teksturnya akan berbeda setelah dicairkan kembali. Selain itu, ada kemungkinan terpisahnya padatan dari cairan, meski tetap aman untuk dikonsumsi.

Saat menyimpan susu UHT, usahakan tetap menggunakan wadah aslinya. Jika kamu memindahnya ke wadah lain, seperti botol kaca, maka kamu harus menggunakan susu UHT itu dalam waktu 7-10 hari. Ingat, bahwa tanggal kedaluwarsa pada kemasan hanya mengacu saat susu UHT masih tertutup dan tersegel.

Nah, sekarang kamu sudah paham, kan, bahwa susu UHT yang masih tersegel tetap layak dikonsumsi, meski disimpan pada suhu ruang. Tentu dengan kondisi ruangan yang ideal, kering, dan tidak terkena sinar matahari langsung.

Kalau kamu sudah membuka kemasannya dan tidak langsung habis, maka susu UHT harus ditutup rapat kembali dan disimpan di dalam kulkas. Segera habiskan kurang dari sepekan, ya!