5 Cara Aman Pakai Minyak Goreng Berulang Menurut Ahli Pangan, Catat!

Gak bisa dipungkiri, makanan yang digoreng memang punya daya tarik sendiri. Teksturnya yang renyah dan rasa gurihnya bikin susah nolak. Tapi setelah selesai masak, kamu pasti pernah bingung: minyaknya dibuang atau disimpan buat dipakai lagi?
Reuse minyak goreng memang bisa bantu hemat pengeluaran dan kurangi limbah dapur. Tapi, pakai minyak goreng berulang gak boleh asal, lho. Kalau salah langkah, bisa-bisa kamu malah konsumsi zat berbahaya yang berisiko buat kesehatan.
Ahli pangan, Jennifer Pallian, B.Sc., RD menjelaskan bahwa pakai minyak goreng berulang itu bisa aman asal dilakukan dengan cara yang tepat. Tapi, kalau terlalu sering dipakai atau gak disimpan dengan benar, justru bisa menimbulkan senyawa berbahaya yang meningkatkan risiko peradangan, tekanan darah tinggi, bahkan kanker.
Supaya tetap aman dan makananmu tetap enak, yuk simak lima cara aman pakai minyak goreng berulang menurut ahli berikut ini!
1. Masak dengan suhu yang tepat

Menggoreng makanan pakai suhu terlalu tinggi ternyata bahaya, lho. Menurut Pallian, memanaskan minyak di atas titik asapnya bisa mempercepat pembentukan senyawa beracun yang berdampak buruk pada kesehatan. Bahkan bisa memicu kerusakan DNA yang terkait dengan penyakit serius.
Suhu ideal untuk menggoreng ada di antara 175°C sampai 190°C. Jadi, pastikan kamu gak asal menyalakan api besar saat masak, ya. Pakai termometer minyak agar lebih akurat.
2. Pilih jenis minyak yang tahan panas

Gak semua minyak cocok buat dipakai berulang kali. Minyak dengan kandungan lemak tak jenuh ganda seperti minyak kedelai atau minyak bunga matahari gampang rusak kalau dipanaskan terus-menerus. Sebaliknya, minyak seperti minyak kelapa, minyak sawit, minyak kanola, dan minyak kacang lebih stabil di suhu tinggi.
Menurut Pallian, jenis-jenis minyak tadi bisa dipakai ulang sampai tiga atau empat kali kalau disaring dan disimpan dengan benar. Tapi tetap ingat, meski lebih tahan panas, semua minyak pasti punya batas pakai.
3. Saring minyak setelah dipakai

Langkah ini sering dilewatkan padahal penting banget. Setelah menggoreng, sisa remah-remah makanan bisa mempercepat kerusakan minyak.
Jadi sebelum disimpan, tunggu minyak agak hangat lalu saring pakai kain tipis atau tisu khusus dapur. Bisa juga pakai saringan halus. Dengan cara ini, kamu bisa memperpanjang umur pakai minyak dan mencegah munculnya rasa gosong atau bau tengik di masakan berikutnya.
4. Simpan minyak di wadah tertutup dan tempat gelap

Setelah disaring, minyak bekas goreng jangan dibiarkan terbuka. Simpan di wadah yang kedap udara dan tidak tembus cahaya. Simpan di tempat sejuk dan gelap, seperti lemari dapur atau bahkan kulkas kalau perlu.
Pallian menyarankan untuk memberi label di wadah, catat tanggal pertama kali dipakai, dan berapa kali sudah digunakan. Ini penting agar kamu gak lupa dan tahu kapan minyak sebaiknya dibuang.
5. Jangan pakai minyak lebih dari tiga kali

Meskipun minyaknya masih terlihat bening, bukan berarti aman dipakai terus. Menurut Pallian, pemanasan berulang bisa menghilangkan kandungan baik seperti asam lemak omega-3 dan antioksidan, dan malah membentuk lemak trans serta senyawa racun.
Kalau minyak mulai berbau asam, berubah warna jadi gelap, keluar asap walau belum panas, atau ada busa saat dipanaskan, itu tanda minyak udah gak layak pakai. Lebih baik buang saja daripada ambil risiko.
Pakai ulang minyak goreng memang sah-sah aja, tapi kamu harus tahu cara aman agar gak berdampak ke kesehatan. Intinya, perhatikan suhu saat masak, pilih jenis minyak yang tahan panas, saring dengan benar, simpan dengan tepat, dan jangan pakai minyak lebih dari tiga kali.
Ingat, kalau ragu dengan kondisi minyakmu, lebih baik buang daripada mempertaruhkan rasa makanan dan kesehatanmu sendiri. Yuk, mulai jadi lebih bijak di dapur, bukan cuma soal rasa tapi juga soal keamanan!
Â