Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Kesalahan Membuat Roti Gluten Free, Hasilnya Jadi Keras dan Kering

Potret roti gluten free
Potret roti gluten free (pexels.com/Mariana Kurynk)

Membuat roti gluten free memang terdengar sederhana, tetapi prosesnya seringkali menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi para pemula. Lain halnya dengan roti biasa yang mengandalkan gluten untuk menghasilkan tekstur elastis dan mengembang, roti gluten free membutuhkan kombinasi tepung, cairan, serta bahan pengikat yang tepat untuk mencapai hasil yang lembut dan tidak mudah hancur.

Tak sedikit orang yang akhirnya mendapatkan roti yang terlalu padat, mudah retak, atau bahkan bantat. Untuk menghindari hasil yang mengecewakan, berikut beberapa kesalahan umum dalam membuat roti gluten free yang perlu kamu perhatikan.

1. Salah memilih campuran tepung

Kesalahan paling umum adalah hanya menggunakan satu jenis tepung. Roti gluten free membutuhkan kombinasi tepung seperti tepung beras, tapioka, maizena, atau almond, agar teksturnya lebih seimbang.

Jika hanya mengugunakan satu jenis tepung, roti bisa terlalu rapuh atau terlalu padat. Campuran tepung inilah yang memberi struktur mirip gluten.

2. Tidak menggunakan bahan pengikat

Bahan pengikat seperti xanthan gum, psyllium husk, atau chia gel sangat penting untuk menciptakan tekstur elastis pada roti gluten free. Jika tidak ditambahkan, adonan akan sulit menyatu dan roti mudah hancur setelah dipanggang. Biasanya para pemula melewatkan bahan ini, sehingga hasilnya jauh dari harapan.

3. Adonan terlalu kering

Potret adonan roti
Potret adonan roti (pexels.com/Felicity Tai)

Adonan roti gluten free biasanya lebih lembap dan lengket dibandingkan roti biasa. Jika air atau cairannya kurang, adonan menjadi kering dan sulit mengembang. Kalau sudah begitu, hasil akhirnya pun keras dan mudah retak. Oleh karena itu, jangan takut jika adonan terlihat lebih basah. Justru itu tanda adonan yang benar.

4. Menguleni seperti roti biasa

Banyak orang mencoba menguleni adonan roti gluten free, seperti roti gandum. Padahal, adonan terebut tidak membutuhkan proses menguleni panjang. Terlalu banyak mengaduk atau menguleni adonan justru membuat roti menjadi padat. Cukup campurkan bahan sampai rata, tanpa perlu memijat adonan seperti biasanya.

5. Tidak memberi waktu proofing yang cukup

Meskipun tidak mengandung gluten, adonan roti gluten free tetap perlu difermentasi hingga mengembang. Banyak yang terburu-buru memanggang, sehingga roti tampak bantat. Adonan roti gluten free biasanya butuh waktu proofing sedikit lebih lama, agar ragi bekerja maksimal.

6. Suhu panggang tidak tepat

Potret memanggang roti dalam oven
Potret memanggang roti dalam oven (pexels.com/Felicity Tai)

Suhu yang terlalu rendah membuat bagian dalam roti lembap, sedangkan suhu terlalu tinggi bisa membuat permukaan cepat gosong, tetapi bagian dalam belum matang. Pastikan kamu menggunakan suhu yang stabil sesuai resep dan panaskan oven terlebih dahulu sebelum memanggang, agar kematangannya merata.

7. Tidak memasukkan lemak tambahan

Lemak tambahan seperti mentega, minyak, atau telur dapat membantu memberi kelembutan pada roti gluten free. Tanpa tambahan lemak, tekstur roti bisa keras dan cepat kering. Jangan ragu menambahkan bahan ini untuk hasil yang lebih empuk, ya!

Membuat roti gluten free memang membutuhkan pendekatan berbeda, tetapi bukan berarti sulit untuk dilakukan. Dengan memahami berbagai kesalahan umum di atas, kamu bisa memperbaiki hasil roti dan menemukan racikan yang paling cocok untuk seleramu.

Kuncinya adalah mencoba, menyesuaikan bahan, dan tidak takut bereksperimen. Jika prosesnya tepat, roti gluten free bisa selembut dan senikmat roti biasa, kok!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewi Suci Rahayu
EditorDewi Suci Rahayu
Follow Us

Latest in Food

See More

Resep Cakwe Gluten Free untuk Camilan Ngeteh

10 Des 2025, 13:13 WIBFood