Jjolmyeon memang tak sepopuler jjangmyeon yang kerap ditampilkan dalam cuplikan drama atau film Korea Selatan. Kendati demikian, jjolmyeon rupanya tak kalah menarik daripada jjangmyeon. Hidangan mi yang satu ini pun memiliki keunikannya tersendiri.
Yuk, simak ulasannya di bawah ini!
Berdasarkan etimologi, jjolmyeon memiliki makna mi kenyal. Lebih spesifik, simbolisme suara jjolgit-jolgit merujuk pada makna kenyal, sedangkan kata myeon memang berarti mi. Jjolmyeon bertekstur sangat kenyal yang dibuat dari campuran tepung terigu dan pati.
Oleh sebab itu, jjolmyeon juga dikenal dengan nama internasional berupa Korean spicy chewy noodles. Jjolmyeon tak hanya terdiri dari mi. Hidangan ini juga ditambahkan sayuran, tauge, gochujang (pasta cabai khas Korea), hingga rumput laut panggang.
Cita rasa khas dari jjolmyeon adalah paduan pedas, manis, dan asam. Usut punya usut, sensasi pedas tersebut bercikal-bakal dari penggunaan gochujang (pasta cabai khas Korea) yang dicampur bumbu-bumbu seperti gula, bawang putih, serta cuka.
Hidangan mi kenyal ini termasuk kategori cold noodles alias mi yang disajikan dingin. Selain itu, konon, terciptanya jjolmyeon berasal dari kekeliruan saat proses membuat naengmyeon pada 1970-an silam. Alih-alih dibuang, mi kenyal tersebut justru dikreasikan menjadi menu baru dengan menambah gochujang (pasta cabai khas Korea).
Jjolmyeon merupakan makanan lokal dari Incheon. Selain dikategorikan sebagai cold noodles, sajian mi kenyal ini pun termasuk ke dalam varian bibim-guksu alias mi campur. Pasalnya, jjolmyeon memang menggunakan ragam bahan yang saling dicampur.
Nah, apabila kamu berkunjung ke Incheon, jangan lupa untuk menyantap jjolmyeon ya! Terutama sekali saat musim panas, sensasi segar dari mi dingin yang kenyal ini makin juara, deh.