Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi matcha latte (pexels.com/Darina Belonogova)

Buat kamu pencinta matcha, pasti pernah dengar istilah ceremonial grade matcha, kan?
Warna hijaunya yang cerah, rasanya lembut, dan umami, membuatnya menjadi favorit di beberapa kalangan.

Namun, banyak yang mengira matcha jenis ini paling enak untuk campuran minuman matcha latte. Padahal kenyataannya, ceremonial matcha justru kurang cocok kalau dijadikan matcha latte, lho. Nah, dalam artikel ini akan dikupas alasan kenapa ceremonial matcha ini malah kurang pas buat latte. Yuk, simak alasannya sampai selesai ya!

1. Cita rasanya terlalu halus untuk campuran susu

ilustrasi matcha ceremonial (pexels.com/Anna Pou)

Ceremonial matcha dikenal sebagai salah satu jenis matcha yang memiliki cita rasa halus, lembut, dan memiliki sentuhan manis alami serta umami khas dari daun teh muda yang berkualitas tinggi.

Dengan profil rasa tersebut, ceremonial matcha kurang cocok jika dicampurkan dengan susu terutama jenis susu yang memiliki cita rasa manis dan creamy. Sensasi lembut yang dimiliki ceremonial matcha akan tertutupi atau tenggelam di balik dominasi rasa susu.

2. Harganya terlalu mahal untuk dijual sebagai minuman latte

ilustrasi ceremonial matcha (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)

Karena ceremonial matcha dibuat dari daun teh termuda dan terbaik, selain itu juga diproses dengan sangat hati-hati, maka membuat harganya menjadi jauh lebih mahal dibandingkan dengan matcha grade lainnya.

Dengan semua alasan tersebut, penggunaan ceremonial matcha untuk minuman matcha latte menjadi kurang ekonomis dan terlalu mahal. Selain itu, dari segi rasa maupun aroma ceremonial matcha akan tertutup oleh susu dan bahan pemanis lainnya sehingga kurang wort it antara biaya yang dibayarkan dengan kualitas yang kurang bisa dinikmati.

3. Tidak dibuat untuk dipanaskan atau dipapar suhu tinggi

ilustrasi ceremonial matcha (pexels.com/cottonbro studio)

Ceremonial matcha dirancang untuk diseduh dengan air bersuhu rendah agar cita rasa halus dan nutrisinya tetap terjaga. Paparan suhu tinggi seperti pada susu panas yang sering digunakan dalam matcha latte, bisa merusak rasa dan nutrisi yang terkandung di dalam ceremonial matcha. Akibatnya, rasa matcha latte bisa menjadi lebih pahit, aromanya berkurang, dan manfaat kesehatannya tidak maksimal.

Dengan alasan inilah ceremonial matcha kurang cocok untuk digunakan dalam minuman panas seperti matcha latte, yang umumnya disajikan pada suhu di atas 70°C.

4. Warnanya yang khas bisa tertutupi oleh susu dan bahan lainnya

ilustrasi ceremonial matcha (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Salah satu ciri khas ceremonial matcha adalah warna hijaunya yang sangat cerah dan vibrant, yang merupakan hasil dari tingginya kandungan klorofil dalam daun teh muda yang dipanen di waktu yang tepat.

Warna inilah yang menjadi daya tarik visual utama saat ceremonial matcha disajikan secara murni. Namun, ketika dicampur dengan susu dan bahan lain dalam sajian matcha latte, warna hijau cerah ini akan bercampur dan sering kali tertutupi, sehingga menghasilkan tampilan yang jauh lebih pucat atau bahkan hijau kusam.

5. Lebih cocok diminum murni atau tanpa campuran

ilustrasi menyeduh ceremonial matcha (pexels.com/Ivan Samkov)

Ceremonial matcha memang diciptakan untuk dinikmati secara murni, hanya dengan air hangat dan dikocok menggunakan chasen. Dengan cara penyajian tradisional ala Jepang ini memungkinkan kamu untuk merasakan seluruh spektrum rasa ceremonial matcha yang kompleks, mulai dari rasa umami, manis, hingga sedikit pahit yang seimbang.

Jika dicampur dengan susu, gula, atau pemanis lain seperti dalam pembuatan matcha latte, kehalusan dan kedalaman cita rasa ini akan hilang atau setidaknya berkurang. Karena itu, ceremonial matcha jauh lebih tepat dinikmati dalam bentuk tradisional, di mana kualitasnya bisa benar-benar diapresiasi tanpa menyamarkan ciri khasnya.

Dengan beberapa alasan di atas, sudah jelas bahwa ceremonial matcha bukanlah pilihan ideal untuk dijadikan bahan utama pembuatan matcha latte. Kualitasnya yang tinggi justru lebih cocok dinikmati secara murni agar keistimewaannya tidak tersamarkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team