Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Kuning Telur Berwarna Hijau setelah Direbus? 

ilustrasi mengupas telur (pexels.com/Elina Fairytale)

Pernah gak sih kamu mau makan telur rebus, tapi begitu dibuka, kuning telurnya malah berwarna hijau? Pasti bikin ragu ya, apakah telur itu masih aman dimakan atau enggak.

Banyak orang langsung berpikir kalau warna hijau itu tanda telur sudah basi atau beracun. Padahal, ada penjelasan ilmiah di balik perubahan warna ini. Jadi, sebelum kamu buru-buru membuang telur itu, yuk kita bahas kenapa ini bisa terjadi dan apakah ini berbahaya untuk kesehatanmu.

1. Kenapa kuning telur bisa berubah warna menjadi hijau?

ilustrasi merebus air (pixabay.com/Three-shots)

  • Reaksi antara zat besi dan sulfur dalam telur
    Menurut Jennifer Pallian, seorang ahli diet dan pendiri Foodess, warna hijau pada kuning telur rebus terjadi karena reaksi kimia alami. Ketika telur direbus, kandungan sulfur dari putih telur bereaksi dengan zat besi pada kuning telur. Proses ini menghasilkan zat yang disebut besi sulfida, yang memiliki warna hijau.
    Hal ini juga dijelaskan secara rinci oleh Bryan Le, Ph.D., seorang ilmuwan pangan, bahwa reaksi tersebut terjadi karena suhu tinggi selama perebusan memecah senyawa sulfur menjadi gas hidrogen sulfida. Gas ini kemudian berinteraksi dengan besi, membentuk warna hijau yang sering kita lihat.
  • Durasi perebusan yang terlalu lama
    Semakin lama telur direbus, semakin besar kemungkinan warna hijau muncul pada kuning telur. Hal ini dikarenakan suhu tinggi yang berkepanjangan mempercepat reaksi antara sulfur dan zat besi. Jadi, kalau kamu ingin kuning telur tetap kuning cerah, pastikan untuk gak merebus terlalu lama, ya.
  • Kualitas air yang digunakan untuk merebus
    Bryan Le juga menyarankan untuk memperhatikan kualitas air yang digunakan. Air yang mengandung konsentrasi zat besi tinggi dapat memperburuk perubahan warna. Sebagai solusinya, gunakan air yang sudah difilter atau direbus pada suhu yang lebih rendah untuk mengurangi risiko munculnya warna hijau.

2. Apakah telur dengan kuning berwarna hijau aman dimakan?

ilustrasi deviled eggs (pexels.com/Adriana Coulson)

  • Aman untuk dikonsumsi
    Menurut Lisa Steele, pendiri Fresh Eggs Daily, telur rebus dengan kuning telur yang berubah warna tetap aman dimakan. Gak ada efek negatif terhadap rasa ataupun kandungan gizinya. Namun memang dari segi estetika, telur ini mungkin kurang menarik untuk dijadikan hidangan seperti deviled eggs.
  • Gak ada pengaruh pada kandungan gizi
    Warna hijau tersebut hanyalah hasil dari reaksi kimia alami dan gak memengaruhi kandungan nutrisi telur. Jadi, kamu gak perlu khawatir soal kehilangan manfaat gizi dari telur tersebut, ya.

3. Bagaimana cara mencegah kuning telur berubah menjadi hijau?

ilustrasi telur (pexels.com/Dee Dave)

  • Gunakan metode perebusan yang tepat
    Hindari merebus telur terlalu lama atau dengan suhu yang terlalu tinggi. Salah satu cara yang direkomendasikan adalah memasukkan telur ke dalam air mendidih selama sekitar 10-12 menit, lalu segera memindahkannya ke dalam air es. Menurut Jennifer Pallian, mandi es ini membantu menghentikan reaksi kimia yang menyebabkan perubahan warna.
  • Perhatikan kualitas air
    Jika memungkinkan, gunakan air yang telah difilter atau air dengan kadar zat besi rendah. Cara ini akan membantu mengurangi risiko reaksi antara sulfur dan besi selama perebusan.
  • Eksperimen dengan suhu perebusan
    Perebusan dengan suhu yang lebih rendah juga dapat mencegah perubahan warna. Bryan Le menyarankan untuk mencoba merebus telur pada suhu yang gak terlalu tinggi agar kandungan sulfur gak gampang terurai.

Sekarang kamu tahu kan kenapa kuning telur bisa berubah warna menjadi hijau setelah direbus? Perubahan warna ini sebenarnya bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan karena aman untuk dikonsumsi.

Dengan mengetahui penyebabnya, kamu juga bisa mencegah hal ini terjadi jika memang ingin kuning telur yang tetap kuning cerah. Jadi, jangan panik lagi kalau kamu menemukan telur dengan warna hijau di tengahnya, ya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us