5 Perbedaan Junk Food dan Fast Food yang Belum Banyak Orang Tahu

Kamu pasti pernah mendengar istilah junk food dan fast food. Bahkan, tanpa sadar kamu pernah mengonsumsi keduanya. Sebab, kedua jenis makanan ini memang menggoda selera, mudah dijumpai di pasaran, dan dapat disantap di mana saja.
Kedua jenis makanan tersebut memang hampir sama dan sering disalahartikan. Jadi, supaya kamu gak salah sebut, ada baiknya mencari tahu dulu perbedaan junk food dan fast food di bawah ini. Keep scrolling!
1. Apa itu junk food dan fast food?

Junk food secara harfiah dikatakan sebagai makanan "sampah." Sebab, kandungan kalorinya cenderung tinggi, tetapi nilai gizinya rendah. Dilansir dari WebMD melalui NDTV, makanan ini tidak memiliki nutrisi, seperti serat, mineral, dan vitamin.
Umumnya, junk food mengandung gula tambahan, garam, atau lemak jenuh yang tinggi. Oleh sebab itu, sebaiknya kamu tidak mengonsumsi junk food terlalu sering. Jenis makanan ini pun sering disebut sebagai food rich in empty calories, seperti snack kemasan dan minuman bersoda.
Sedangkan, fast food artinya makanan cepat saji. Kategori makanan ini disajikan dan dibuat dengan proses cepat. Fast food kerap dianggap sebagai makanan berkualitas rendah dan dikemas dengan cepat, agar bisa dibawa untuk segera disantap.
Fast food muncul dan berkembang pesat akibat gaya hidup modern yang sibuk, serta ketat. Hal ini menyebabkan sejumlah orang tidak punya cukup waktu untuk menyiapkan makanan rumahan yang sehat. Sekarang pun sudah banyak restoran makanan cepat saji, seperti pizza, sandwich, dan burger.
2. Cara pengolahan

Perbedaan lain terletak pada cara pengolahan junk food dan fast food. Junk food biasanya telah melalui proses pengolahan yang panjang, termasuk penambahan bahan pengawet, pewarna, dan perasa buatan. Setelah itu, dikemas dalam keadaan matang, menggunakan kemasan yang praktis, dan mudah dikonsumsi.
Fast food umumnya melalui proses pengolahan yang lebih pendek dibanding junk food. Proses pengolahan dirancang, agar makanan dapat disajikan dalam waktu singkat dan bahan-bahan telah disiapkan. Saat membeli fast food, kamu dapat menjumpai pesananmu yang baru digoreng, dipanggang, maupun direbus lebih sesaat sebelum disajikan.
3. Cara penyajian

Perbedaan lain adalah cara penyajiannya. Junk food umumnya disajikan dalam kemasan tertutup kedap udara. Kemasan tersebut berfungsi untuk menjaga kualitas makanan maupun minuman yang telah diawetkan sebelumnya.
Berbeda dengan fast food yang kerap disajikan secara terbuka dan diletakkan di dalam wadah, seperti makanan pada umumnya. Kamu bisa menyantap atau meneguknya segera setelah disajikan. Kemasannya pun dibuat praktis, agar fast food mudah dinikmati di mana saja.
4. Umur simpan
Junk food memiliki umur simpan yang lebih lama dibandingkan fast food. Telah dijelaskan sebelumnya, junk food kerap kali menambahkan perasa dan pengawet. Inilah yang membuat umur simpannya lama, mulai hitungan bulan hingga tahun.
Kalau fast food sebaiknya segera dikonsumsi dan tidak sampai menyimpannya selama berminggu-minggu. Jika tidak, maka kualitas makanan atau minumannya akan menurun dan tidak layak konsumsi. Kamu juga bisa menyantapnya langsung di kedai maupun toko yang membuatnya.
5. Kandungan gizi

Kendati junk food dan fast food memiliki kandungan gizi sedikit, tapi tetap ada perbedaannya. Junk food mengandung gizi yang jauh lebih sedikit dibandingkan fast food. Hal itulah yang menjadikannya dijuluki "makanan sampah."
Rasanya memang memanjakan lidah, tetapi dapat membahayakan kesehatan kalau dikonsumsi terlalu sering. Gak hanya rasanya, tampilan dan kemasannya pun selalu menarik untuk dibeli.
Fast food mengandung gizi, meski dalam kadar rendah. Biasanya mengandung karbohidrat yang tinggi. Beberapa jenis fast food pun mengandung vitamin, seperti salad buah maupun sayur.
Nah, itulah beberapa perbedaan junk food dan fast food yang perlu kamu tahu. Sederhananya, junk food bisa menjadi bagian dari fast food, tetapi tidak sebaliknya. Fast food belum tentu junk food, karena masih mengandung gizi yang diperlukan tubuh. Jadi, jangan sampai salah sebut, ya!