5 Perbedaan Lamian dan Ramen, Hidangan Mi Berkuah yang Sangat Mirip

Mi adalah salah satu makanan favorit di berbagai belahan dunia, terutama di Indonesia. Dua hidangan mi yang cukup populer di Indonesia adalah lamian dan ramen. Sepintas, keduanya terlihat mirip karena sama-sama disajikan dalam kuah hangat dengan berbagai topping. Namun, sebenarnya keduanya memiliki perbedaan dalam hal sejarah, cara pembuatan, hingga cita rasa yang sangat berbeda.
Secara umum, lamian merupakan mie tarik asal Tiongkok yang dibuat secara manual dengan teknik menarik dan memutar adonan. Di sisi lain, ramen berasal dari Jepang dan biasanya dibuat dengan mesin serta memiliki ciri khas dari segi rasa dan bahan baku.
Untuk memahami perbedaan keduanya, penting melihat lebih dekat bagaimana lamian dan ramen dibuat serta bagaimana mereka disajikan di negara asal masing-masing.
1. Asal-usul

Lamian berasal dari Tiongkok. Kata lamian secara harfiah berarti mi tarik. Sementara, ramen adalah mi khas Jepang yang terinspirasi dari mi Tiongkok, termasuk lamian. Diperkenalkan oleh imigran Tiongkok ke Jepang dan kemudian mengalami perkembangan sedemikian rupa hingga menjadi hidangan khas Jepang.
2. Cara pembuatan

Lamian dibuat secara manual dengan tangan menggunakan teknik menarik dan melipat adonan secara berulang-ulang sampai terbentuk mi yang panjang dan halus. Sering kali menggunakan teknik yang melibatkan pelintiran, peregangan, dan pelipatan adonan. Prosesnya sangat manual dan butuh keahlian khusus.
Ramen umumnya dibuat dengan mesin, bukan ditarik tangan. Adonan diratakan dan dipotong menjadi potongan-potongan kecil, dan sering kali dibuat dengan mesin. Adonannya menggunakan kansui (alkali water) yang memberi tekstur kenyal dan warna kekuningan khas ramen.
3. Tekstur dan rasa mi

Lamian memiliki tekstur lebih lembut dan kenyal alami karena dibuat dari adonan segar yang ditarik langsung serta kurang terbentuknya gluten. Lamian juga kurang garing dibandingkan mi ramen. Sementara itu, ramen juga kenyal dan agak renyah karena kansui dan teknik pemrosesannya yang menggunakan mesin.
4. Kuah dan penyajian

Hidangan lamian disajikan dalam kuah yang cenderung sederhana. Biasanya dengan kaldu daging sapi, kambing, atau ayam dan bumbu khas Tiongkok , seperti jahe, bawang putih, daun bawang. Kadang juga disajikan kering dengan ditumis.
Kuah untuk ramen biasanya lebih kompleks dan bervariasi, seperti shoyu (kecap asin), miso, tonkotsu (tulang babi), dan shio (garam). Biasanya, ramen disajikan dengan topping seperti telur rebus setengah matang, nori, irisan daging, dan rebung.
5. Budaya dan penyebaran

Lamian populer di Tiongkok. Di Indonesia, lamian banyak ditemukan di restoran Tiongkok dan biasa dinikmati sebagai comfort food. Sementara, ramen sudah sangat populer bahkan di luar Jepang, bahkan jadi ikon kuliner Jepang dengan berbagai variasi regional. Di Indonesia sendiri, ramen dapat ditemukan di restoran Jepang hingga tempat makan sederhana di pinggir jalan.
Sekarang, kamu sudah tahu ya perbedaan antara lamian dan ramen. Kalau kamu suka yang autentik dan atraktif dari proses pembuatannya, lamian cocok banget untukmu. Tapi kalau ingin eksplorasi rasa kuah yang variatif dan topping melimpah, ramen jadi pilihan mantap.