5 Fakta Kecombrang, Banyak Nama dan Banyak Guna!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kecombrang kerap digunakan sebagai bahan campuran untuk menyedapkan berbagai masakan nusantara maupun sebagai sayuran. Bagian-bagian kecombrang yang diolah untuk masakan pun beragam mulai dari batang, bunga (yang berwarna merah muda dan masih menguncup), buah, hingga bijinya.
Selain itu, sudah tahukah kamu beberapa fakta menarik seputar kecombrang lainnya? Yuk, simak ulasan berikut.
1. Kecombrang memiliki nama latin Etlingera elatior
Nama latin dari kecombrang adalah Etlingera elatior. Usut punya usut, penamaan ini merujuk pada aroma khas dari kecombrang itu sendiri. Tepatnya, kecombrang memanglah merupakan tumbuhan golongan rempah-rempahan yang memiliki aroma kuat dan pekat.
2. Cita rasa dan aroma khas dari kecombrang membuatnya laris diolah ke dalam masakan
Oleh sebab cita rasa dan aroma khasnya tersebut, kecombrang lantas kerap diolah sebagai bumbu atau bahan masakan baik bahan campuran maupun bahan baku utama. Kecombrang dapat dikreasikan untuk urap, olahan ikan, hingga sambal.
Baca Juga: Resep Sambal Kecombrang yang Nikmat dan Menggugah Selera Makan
3. Kecombrang memiliki beragam sebutan berdasarkan daerah
Editor’s picks
Kecombrang juga dikenal sebagai Torch ginger di kancah kuliner internasional. Pasalnya, cita rasa kecombrang memang agak mirip seperti cita rasa dari perpaduan jeruk lemon (asam), jahe (sedikit pedas), dan serai (harum).
Selain itu, kecombrang pun memiliki beragam nama berdasarkan daerah mulai dari bungong kala (Aceh), bunga rias (Tapanuli), asam cekala (Karo), kincung (Medan), sambuang (Padang), kumbang sekala (Lampung), lucu (Banyuwangi), kecicang (Bali), dan patikala (Sulawesi Selatan).
4. Penggunaan kecombrang dalam masakan pun bervariasi di setiap daerah
Selain namanya yang beragam, penggunaan kecombrang dalam masakan pun tak kalah bervariasi. Misalnya, di Jawa Barat, kecombrang umumnya diolah sebagai lalapan yang disantap dengan sambal sedangkan di Banyumas dan Pekalongan (Jawa Tengah), kecombrang merupakan bahan campuran untuk urap.
Tak hanya itu, masyarakat Bali lazimnya menggunakan kecombrang sebagai bahan campuran untuk sambal matah. Di Sumatera Utara, kecombrang justru dijadikan campuran untuk memasak arsik ikan mas, tapi kalau di Tanah Karo, kecombrang adalah bahan baku sayur asam khas Karo. Beda lagi di Sulawesi Selatan, kecombrang diolah menjadi bahan campuran untuk olahan ikan hingga urap.
5. Tak hanya bermanfaat di ranah kuliner, kecombrang juga berkhasiat untuk kesehatan
Selain menyedapkan makanan, kecombrang juga bermanfaat bagi kesehatan. Pasalnya, kecombrang dapat membantu menetralisir asam sehingga bagus untuk penderita gangguan lambung, meredakan batuk, anti-oksidan, anti-mikroba, dan banyak lainnya.
Wah, ternyata kecombrang gak cuma sedap tapi juga unik ya! Kecombrang juga cukup familiar di Indonesia sebab beragam daerah ternyata memanfaatkan kecombrang dalam olahan masakannya
Nah, setelah mengetahui beberapa fakta tentang kecombrang, kamu mau mengolahnya menjadi hidangan yang mana nih?
Baca Juga: 9 Bumbu Alami Penghasil Rasa Umami, Masakan Makin Sehat!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.