Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tips Menghangatkan Kolak Sisa Takjil, biar Gak Lembek dan Hancur

Potret kolak pisang dan kurma (vecteezy.com/ikarahma)

Kolak merupakan salah satu jenis takjil yang kerap disantap saat azan magrib berkumandang. Hidangan berkuah santan dan rasanya manis ini terbuat dari beragam isian yang bisa disesuaikan dengan selera.

Ada yang terdiri dari pisang, ubi, singkong, kacang hijau, kolang-kaling, hingga labu kuning. Perpaduan bahan-bahan tersebut membuat kolak selalu bikin ketagihan.

Saking semangatnya menanti buka puasa, tak jarang kita membuat kolak terlalu banyak dan tidak habis dalam sekali makan. Orang-orang di rumah sudah kenyang dan ada pula yang ingin menyantap sajian lainnya, sehingga harus memberi ruang lain di perut. Lantas, bagaimana dengan sisa kolak tersebut? Tentu mubazir jika dibuang, dong! 

Jangan buru-buru dibuang, kamu bisa menghangatkan lagi kolak buatanmu dan disantap kembali keesokan harinya, baik saat sahur atau berbuka puasa lagi. Berikut beberapa tips menghangatkan kolak sisa takjil yang bisa kamu lakukan.

1. Simpan kolak di dalam kulkas

ilustrasi menyimpan makanan di dalam kulkas (unsplash.com/Ello)

Sebelum dihangatkan kembali, sisa kolak perlu disimpan di tempat yang aman, biar gak mudah basi, mengingat bahan pembuatannya adalah santan. Pada suhu ruang, kolak hanya bisa bertahan selama 2-3 jam saja.

Kamu hanya perlu menyiapkan wadah yang dilengkapi tutup dan kedap udara. Masukkan sisa kolak dan isiannya yang sudah benar-benar dingin ke dalam tersebut, lalu tutup rapat. Simpan kolak di dalam rak kulkas bagian tengah atau bawah.

Selain itu, jauhkan wadah dari bahan-bahan makanan beraroma tajam, seperti bawang-bawangan, petai, jengkol, dan durian. Hal ini bertujuan agar tidak ada kontaminasi yang membuat aroma kolak jadi aneh.

2. Gunakan api kecil

Ilustrasi api kecil (pixabay.com/arstockphoto)

Jika hendak menghangatkannya, keluarkan kolak dari kulkas dan diamkan selama 20-30 menit pada suhu ruang. Setelah itu, masukkan kolak ke dalam panci dan tata di atas kompor. Nyalakan api kecil, lalu aduk sesekali dengan perlahan agar santan tidak pecah dan isian tidak lembek. 

Selanjutnya, masak sampai kolak mendidih. Jika hanya menghangatkan sampai beruap atau sekadar hangat saja, kolak bisa basi dan panasnya tidak merata (hanya kuahnya saja yang hangat, isiannya masih dingin).

3. Jangan terlalu lama memanaskan kolak

Ilustrasi merebus kolak (freepik.com/valeria-aksakova)

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kolak, seperti pisang, ubi, singkong, hingga labu kuning, biasanya sudah dalam keadaan empuk dan lembut saat kolak jadi. Bahan tersebut sebenarnya rentan lembek jika dipanaskan terlalu lama.

Solusinya, aduk perlahan kuah kolak saat direbus. Begitu mendidih, langsung matikan apinya dan biarkan kolak hangat dalam panci. Panas dari panci tersebut akan bantu menjaga suhu kolak, tanpa merusak tekstur isiannya.

4. Pisahkan bahan isian dan kuahnya

Ilustrasi kolak pisang kurma (vecteezy.com/ikarahma)

Apabila kamu khawatir isian salak akan hancur, kamu boleh memisahkan isian dan kuahnya terlebih dahulu sebelum dipanaskan. Rebus kuah sampai hangat dan beruap, kemudian masukkan isiannya dan aduk perlahan. Masak sampai kuah mendidih.

Alternatif lainnya, panaskan kolak beserta isian sampai hangat atau beruap, kemudian isiannya diangkat terlebih dahulu. Lanjutkan merebus kuah sampai mendidih. Saat hendak disajikan, satukan lagi isian dan kuahnya. Tinggal pilih salah satunya, kolakmu tetap lezat dan bahan-bahan di dalamnya tidak hancur.

5. Tambahkan santan baru

Ilustrasi memasak santan (pexels.com/furkanfdemir)

Setelah dihangatkan kembali, sebaiknya cicipi atau koreksi lagi rasa kuah kolaknya. Jika rasa gurihnya berkurang, kamu bisa menambahkan sedikit santan ke dalamnya sebelum disajikan.

Proses penambahan santan ini bisa dilakukan saat kolak masih hangat, tanpa perlu menyalakan kompor. Tujuannya agar kuahnya tidak pecah.

Santan yang digunakan bisa santan instah atau santan segar dengan takaran yang tidak terlalu banyak. Aduk kuah agar santan baru tercampur merata, kemudian koreksi lagi rasanya.

6. Menambahkan gula merah

Ilustrasi gula pasir (pixabay.com/Bru-nO)

Selain tidak gurih lagi, tak jarang kolak jadi tidak manis lagi setelah dihangatkan. Apalagi kalau sebelumnya kamu menambahkan santan agak banyak. Rasanya memang jadi gurih, tetapi manisnya akan berkurang. Kamu bisa menambahkan gula secukupnya ke dalam kuah kolak. Boleh gula merah atau gula pasir.

Sama seperti santan, masukkan gula saat kolak masih panas. Kemudian, aduk perlahan sampai larut dan koreksi rasanya. For your information, jika kamu menggunakan gula merah, sebaiknya disisir terlebih dahulu, supaya mudah larut nantinya.

7. Hindari menghangatkan kolak berulang kali

Ilustrasi kolak pisang (vecteezy.com/ikarahma)

Menghangatkan kembali kolak sebaiknya dilakukan satu kali saja. Kolak yang terlalu sering dihangatkan tidak hanya berkurang kenikmatannya, tetapi juga tidak baik untuk kesehatan. Apalagi santannya bakal pecah jika terkena panas terus-menerus.

Setelah dihangatkan kembali, sebaiknya kolak langsung dihabiskan bersama orang rumah. Jangan menyimpannya berulang ke kulkas, lalu dihangatkan lagi, ya! Untuk itu, kamu harus memerhatikan takaran atau porsi setiap kali membuat kolak.

Nah, sekarang kamu sudah tahu cara menghangatkan kolak. Meski hal tersebut diperbolehkan, sebaiknya tetap menyantap kolak yang masih fresh atau baru selesai dibuat. Jadi, buat kolaknya sesuai porsi dan usahakan habis dalam sekali makan, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fasrinisyah Suryaningtyas
Dewi Suci Rahayu
Fasrinisyah Suryaningtyas
EditorFasrinisyah Suryaningtyas
Follow Us