12 Makanan Lezat di Film Aruna dan Lidahnya, Bikin Ngiler Berjamaah!

Di awal film, kita disuguhkan adegan Aruna yang sedang membawakan narasi sambil memasak sop buntut. Melihat kaldu dari tulang dan daging ekor sapi sedang mendidih, lemak yang mulai naik ke permukaan, serta kuah gurih, asam, dan pedas sukses bikin ngiler. Belum lagi pas adegan Aruna menunjukkan tekstur daging yang lepas dari tulang tengan mudahnya. Lumer di lidah!

Makanan satu ini terkenal banget seantero jagad, bahkan di lidah mancanegara. Nasi goreng pun telah dinobatkan sebagai makanan terenak di dunia. Di film ini, nasi goreng punya peranan spesial, karena Aruna diceritakan berburu resep nasi goreng "Mbok Sawal" yang ia sering makan saat kecil.

Indonesia punya jenis soto yang banyak banget, bahkan mencapai 40 varian. Tiap daerah punya racikan soto yang berbeda dengan lainnya. Salah satu yang paling terkenal adalah soto Lamongan. 

Ciri khasnya terletak pada bububk koya (campuran kerupuk udang dan bawang), serta daging ayam yang diiris miring. Soto ini tak memakai tomat atau santan, melainkan tambahan kunyit yang menjadikan warnanya kuning cerah dan menggoda.

Kuliner khas Jawa Timur ini punya kuah hitam pekat yang didapat dari kluwek. Biasanya menggunakan daging sapi sandung lamur yang dipotong kecil-kecil, disajikan dengan nasi dan taoge kecil. 

Rasanya gurih dan sangat kaya, karena menggunakan rempah lengkap, seperti bawang merah, bawang putih, lengkuas (laos), ketumbar, serai, kunir, dan kluwek. Termasuk makanan favoritmu juga kah?

Kalau Madura punya rujak bakso, Banyuwangi terkenal dengan rujak sotonya. Seperti namanya, rujak ini terdiri dari sayuran rebus dengan bumbu petis disiram kuah soto daging atau jeroan. Tak lupa bahan pelengkap lainnya, seperti lontong, mie kuning, serta tahu goreng. Kamu sudah pernah coba?

Lorjuk sebenarnya nama sejenis kerang yang cuma bisa ditemukan di Pulau Madura. Olahan makanannya banyak, termasuk campor lorjuk khas Pamekasan. Makanan ini terdiri dari lontong, remahan keripik tette (keripik khas Madura terbuat dari singkong), bihun, lalu disiram kuah merah pedas berisi taoge dan lorjuk. Rasanya yang unik ini ternyata bikin para pemain dan kru film jatuh cinta, terutama Dian Sastrowardoyo.

Sekilas mirip hakkau, tapi isian choi pan bukan udang, melainkan sayuran, dibungkus kulit, lalu dikukus. Ada yang mengunakan campuran bengkuang dan ebi, talas, hingga daun kucai. 

Tekstur kulitnya kenyal, karena terbuat dari tepung sagu dan tepung beras. Setelah dikukus hingga matang, choi pan dilumuri minyak bawang dan ditaburi bawang putih goreng. Makanan ini disajikan dengan saus pedas manis yang nikmat.

Bakmi kepiting khas Pontianak sukses dinobatkan sebagai makanan terfavorit dari empat karakter utama film Aruna dan Lidahnya. Tekstur bakmi yang kenyal dan lembut diaduk dengan bumbu plus kaldu, disajikan dengan topping pangsit goreng, bola ikan, tumis ayam, serta daging kepiting. 

Yang bikin ngiler adalah capit kepiting sudah dikupas sebagian hingga menyisakan ujung capitnya saja, jadi kita tinggal melahap dagingnya. Belum lagi ada tambahan telur kepiting yang makin memperkaya rasanya.

Sekilas mirip lemper bakar yang ada di Jawa Timur, karena terbuat dari beras ketan yang dibungkus daun pisang. Namun, pengkang berisi ebi, dijepit dengan batang bambu, lalu dibakar di atas bara batok kelapa. Biasanya pengkang disajikan dengan sambal kepah alias sambal kerang yang pedasnya menggigit. Kombinasi yang sempurna!

Ini adalah salah satu menu andalan Bono yang menjadi chef. Kari udang India punya rasa rempah pedas yang kuat dan eksotis, yang menjadi ciri khas bumbu masakan India. 

Cara penyajiannya bervariasi, ada yang berkuah, berbumbu setengah kering, atau dibakar. Tapi mau gimana pun bentuknya, kalau dimasak dan disajikan langsung chef setampan Bono bakal bikin bahagia, ya gak?

Film Aruna dan Lidahnya gak cuma bicara soal makanan, tapi juga makna atau filosofi di balik kegiatan makan hingga orang-orang yang menyantapnya. Seperti saat mereka menyantap nasi campur di dekat pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. 

"Hidup itu kayak makanan. Dalam satu piring ini nih, lo bisa ngerasain pahit sepahit-pahitnya atau asin seasin-asinnya, kalau makannya sendiri-sendiri," kata Bono.

Gak melulu makanan berat, film ini juga mengenalkan minuman serta camilan khas daerah. Kacang kowa di Surabaya salah satunya. 

Berupa wedang panas dengan isian kacang rebus, dikentalkan dengan campuran tepung tapioka, dan tambahan cakwe. Banyak juga penjual yang memadukan tahuwa atau kembang tahu dengan kacang kowa.

Ada baiknya makan dulu sampai kenyang sebelum nonton film ini. Karena dijamin kamu pasti lapar mata begitu melihat makanan-makanan lezat ini tersaji sepanjang cerita! Ada makanan favoritmu gak?