Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan Slow Cooker dan Pressure Cooker

ilustrasi pressure cooker manual atau panci presto (pixabay.com/Ana María Romero Velázquez)
ilustrasi pressure cooker manual atau panci presto (pixabay.com/Ana María Romero Velázquez)
Intinya sih...
  • Slow cooker butuh waktu lama, sementara pressure cooker cepat matang.
  • Slow cooker bumbu meresap perlahan, sementara pressure cooker kaya rasa, tapi bisa terlalu lembek.
  • Pressure cooker lebih hemat, sedangkan slow cooker tetap hemat dengan pemakaian listrik kecil.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Saat ini, makin banyak orang yang berminat mendalami dunia kuliner, entah karena hobi, penghematan, atau sekadar pengen makan enak tanpa jajan terus. Nah, dua alat memasak yang sering jadi pilihan ialah slow cooker dan pressure cooker. Keduanya punya kemampuan ajaib: bikin daging keras jadi empuk dan makanan biasa jadi luar biasa. Meski punya akhir kedua yang terlihat mirip, proses dan prinsip kerja keduanya sangat berbeda, lho!

Buat kamu yang bingung mau pilih yang mana, di sini kita akan mengeksplorasi perbedaan antara slow cooker dan pressure cooker, mulai dari waktu memasak, rasa, efisiensi energi, hingga kemudahan penggunaan. Dijamin setelah baca ini, kamu bakal tahu mana alat dapur yang paling cocok untuk gaya hidup dan kebutuhan masakmu sehari-hari. Simak langsung, yuk!

1. Durasi memasak

ilustrasi slow cooker (unsplash.com/Zhisheng Deng)
ilustrasi slow cooker (unsplash.com/Zhisheng Deng)

Perbedaan paling mencolok antara slow cooker dan pressure cooker terletak pada waktu yang dibutuhkan untuk memasak. Pressure cooker alias panci presto bekerja dengan cara memasak makanan menggunakan tekanan tinggi yang membuat suhu di dalam panci jadi lebih panas dari titik didih air biasa. Hasilnya, makanan matang jauh lebih cepat. Daging keras bisa empuk hanya dalam waktu 30 menit atau kurang!

Sementara, slow cooker memasak dengan suhu rendah dalam waktu lama. Biasanya butuh waktu 6–8 jam untuk menghasilkan hidangan yang lembut dan kaya rasa. Ini cocok untuk kamu yang pengen masak sambil ditinggal kerja atau beraktivitas lain.

Kamu tipe yang mana? Kalau kamu tipe yang serba cepat dan praktis, pressure cooker bisa jadi sahabat sejati. Akan tetapi, kalau kamu suka masak dengan santai tapi pasti, slow cooker lebih ideal.

2. Tekstur dan rasa

ilustrasi sup bening ayam kampung (freepik.com/jcomp)
ilustrasi sup bening ayam kampung (freepik.com/jcomp)

Ini adalah poin yang sering jadi bahan pertimbangan para pencinta dapur. Soal tekstur dan rasa, masing-masing punya keunggulan sendiri. Memasak dengan slow cooker memungkinkan bumbu meresap secara perlahan ke dalam bahan makanan. Hasilnya? Makanan seperti rendang atau sup terasa lebih nendang dan teksturnya lembut tanpa kehilangan bentuk.

Pressure cooker juga bisa menghasilkan rasa yang kaya. Namun, karena prosesnya cepat, beberapa jenis makanan bisa terlalu lembek jika tidak dikontrol. Jadi, kalau kamu ingin rasa yang lebih mendalam dan tekstur yang tetap terjaga, slow cooker lebih unggul. Akan tetapi, kalau mau bikin daging yang superempuk dalam waktu singkat, pressure cooker tetap jadi pilihan andalan.

3. Energi dan efisiensi

ilustrasi pressure cooker manual atau panci presto (unsplash.com/Nickolas Nikolic)
ilustrasi pressure cooker manual atau panci presto (unsplash.com/Nickolas Nikolic)

Faktor ini sering jadi pertimbangan oleh orang-orang yang peduli soal tagihan listrik atau ingin menghemat gas. Pressure cooker lebih hemat energi karena bikin proses masak jadi jauh lebih cepat. Baik yang manual maupun yang elektrik, penggunaannya cenderung lebih efisien.

Slow cooker menggunakan listrik dalam waktu lama, tetapi biasanya hanya butuh daya kecil. Jadi, ia tetap tergolong hemat, apalagi jika dibandingkan dengan oven. Intinya, keduanya bisa hemat tergantung pemakaian. Namun, untuk masakan cepat saji yang tetap lezat, pressure cooker lebih efisien.

4. Jenis masakan

ilustrasi rendang (vecteezy.com/Khoidir)
ilustrasi rendang (vecteezy.com/Khoidir)

Gak ada satu alat yang sempurna untuk semua masakan. Masing-masing alat ini punya keunggulan tersendiri. Slow cooker cocok banget untuk masakan berkuah dan berbumbu, seperti sup, soto, semur, atau kaldu. Bahkan, ia bisa juga untuk bikin dessert, seperti puding roti atau kue cokelat lumer.

Di sisi lain, pressure cooker lebih cocok untuk olahan daging keras. Sebagai contoh, kamu bisa memasak iga, buntut, atau rendang dengan cepat. Bahkan, ia bisa juga dipakai untuk masak nasi, mengukus kentang, sampai membuat kacang-kacangan empuk dalam hitungan menit.

Kamu suka yang mana? Kalau kamu suka bereksperimen dengan banyak jenis makanan dalam waktu singkat, pressure cooker bisa lebih fleksibel. Namun, kalau kamu suka hasil masakan dengan rasa yang matang sempurna, slow cooker tetap layak jadi bintang dapur.

5. Kemudahan dan keamanan

ilustrasi pressure cooker manual atau panci presto (pixabay.com/Ana María Romero Velázquez)
ilustrasi pressure cooker manual atau panci presto (pixabay.com/Ana María Romero Velázquez)

Membahas soal kemudahan, slow cooker lebih ramah pemula. Kamu hanya perlu masukin semua bahan, atur waktu, lalu tinggal. Alat ini tidak perlu sering-sering diawasi. Kamu bahkan bisa masukin bahan-bahan dan mengatur waktu sebelum tidur, lalu makan saat sarapan esok harinya.

Pressure cooker, apalagi yang versi manual, butuh perhatian ekstra. Ini terkait tekanan dan waktu. Namun, sekarang, sudah banyak pressure cooker elektrik yang dilengkapi sistem pengaman otomatis.

Intinya, kalau kamu baru mulai belajar masak, slow cooker lebih nyaman digunakan. Namun, jika sudah terbiasa dan ingin eksplorasi lebih jauh, pressure cooker jadi tantangan menarik. Jadi, slow cooker dan pressure cooker bukan soal mana yang lebih baik, melainkan mana yang lebih cocok dengan gaya hidupmu. Kalau kamu butuh masak cepat tapi tetap enak, pressure cooker jawabannya. Namun, kalau kamu suka masak santai dengan rasa maksimal, slow cooker jagonya. Jadi, kamu cenderung pilih yang mana?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Eka Ami
EditorEka Ami
Follow Us