Sajian kacang merah seperti Patbingsoo ataupun Bruine bonen memanglah sedap. Kacang merah pun kaya akan serat, asam folat, kalsium, karbohidrat, dan tinggi protein. Akan tetapi, ternyata mengolah kacang merah dibutuhkan ketelitian supaya tak berisiko keracunan. Pasalnya, kacang merah mengandung senyawa fitohemaglutinin yang dapat menyebabkan mual, muntah, dan diare.
Nah, berikut panduan untuk mengolah kacang merah supaya empuk dan tak lagi beracun. Coba sendiri, yuk!
Untuk kacang merah segar ataupun kering, pilihlah kacang merah dengan permukaan yang licin (tanpa kerutan), bentuk yang sempurna, minim kotoran yang menempel, tak bertunas, tak berbau busuk, serta berwarna merah segar (tak kehitaman).
Untuk kacang merah yang sudah direbus, pilihlah kacang merah yang tak berbau asam, tak berlendir, dan sudah cukup empuk. Sedangkan untuk kacang merah kalengan, pilihlah kacang merah yang kemasannya masih baik dan bersih, serta perhatikan juga tanggal kadaluarsanya.
Cucilah kacang merah hingga bersih menggunakan air mengalir. Nah, terutama untuk kacang merah rebus dan kacang merah kalengan, cucilah hingga permukaan kacang merah tersebut terasa kesat dan sisa lendir atau air perendamnya luntur.
Perendaman bertujuan untuk mengempukkan kacang merah supaya lebih mudah diolah menjadi beragam sajian, serta membantu membuang lektin yakni senyawa yang dapat mengakibatkan sakit lambung. Gunakan panci atau baskom yang diisi dengan air bersih, dan pastikanlah seluruh bagian kacang merah terendam dalam air.
Untuk kacang merah segar, rendamlah selama 1-2 jam. Sedangkan untuk kacang merah kering, rendamlah semalaman atau 8-12 jam. Pasalnya, kacang merah kering memang membutuhkan proses pengempukkan yang lebih lama. Setelahnya, kacang merah tersebut akan mengembang menjadi dua kali lipat dari ukuran semula.
Setidaknya, rebuslah kacang merah yang sudah direndam tersebut selama 2 jam menggunakan api sedang. Pastikan kacang merah terendam dalam air, dan terus tambahkan air jika airnya mulai menyusut. Nah, beri pula garam sesaat setelah air rebusan kacang mendidih, lalu aduk hingga merata. Tujuannya untuk lebih memperkaya citarasa hingga membantu meminimalisir kandungan lektin di dalam kacang merah itu.
Saat kacang merah mulai matang, akan muncul endapan busa berwarna keabu-abuan pada permukaan air. Endapan busa tersebut merupakan zat lektin yang terlepas dari kacang merah. Oleh sebab itu, buanglah busa itu secara berkala supaya zat lektin tak kembali masuk ke dalam kacang merah.
Selanjutnya, tekanlah dengan jari untuk memeriksa keempukan kacang merah. Jika teksturnya sudah tak lagi renyah dan mudah hancur, berarti kacang merah sudah matang sempurna. Setelah itu, angkat dan buanglah air rebusan. Kemudian siram kacang merah tersebut dengan air dingin, lalu tiriskan. Kacang merah pun siap diolah ke dalam beragam sajian.
Yuk, coba sendiri!