Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi aluminium foil (freepik.com/topntp26)

Intinya sih...

  • Makanan asam tidak boleh dibungkus dengan aluminium foil karena dapat menyebabkan reaksi kimia dan iritasi lambung.

  • Menyimpan makanan terlalu lama dalam aluminium foil dapat meningkatkan risiko makanan cepat basi atau bahkan keracunan.

  • Menggunakan aluminium foil untuk memanggang kue bisa membuat bagian bawah kue cepat gosong dan muncul rasa logam.

Aluminium foil sering banget jadi penyelamat di dapur. Entah itu untuk membungkus makanan, memanggang di oven, atau sekadar menjaga loyang tetap bersih. Tapi, meskipun terlihat praktis dan serba guna, ternyata ada cara-cara tertentu pakai aluminium foil yang justru bisa bikin masalah lho, bukan cuma buat makanan kamu, tapi juga buat kesehatan.

Kamu mungkin gak sadar kalau kebiasaan pakai aluminium foil yang selama ini dianggap aman, ternyata menyimpan risiko tersembunyi. Dari gangguan pencernaan sampai potensi paparan logam berat, semuanya bisa terjadi kalau penggunaannya gak tepat. Nah, supaya gak salah langkah, simak enam cara salah pakai aluminium foil yang bisa membahayakan kesehatan berikut ini.

1. Menggunakan aluminium foil untuk makanan asam

ilustrasi aluminium foil (freepik.com/freepik)

Makanan yang mengandung asam seperti tomat, lemon, cuka, atau saus berbasis jeruk, sebaiknya jangan langsung dibungkus pakai aluminium foil, ya. Menurut penjelasan dari Dr. Darin Detwiler, pakar keamanan pangan dari Northeastern University, bahan-bahan asam bisa memicu reaksi kimia dengan aluminium, yang membuat partikel logamnya larut ke dalam makanan.

Selain bikin rasa jadi agak “logam”, paparan aluminium dalam jumlah tinggi juga bisa menimbulkan iritasi lambung dan dalam jangka panjang, berpotensi memicu masalah neurologis. Buat makanan seperti ini, sebaiknya pakai wadah kaca atau keramik yang aman dan netral.

2. Menyimpan makanan dalam aluminium foil terlalu lama

ilustrasi aluminium foil (freepik.com/stockking)

Meskipun kelihatannya praktis, menyimpan makanan sisa di dalam aluminium foil untuk waktu lama bukanlah ide bagus. Aluminium foil gak kedap udara. Menurut Detwiler, udara dan bakteri masih bisa masuk, sehingga meningkatkan risiko makanan cepat basi atau bahkan menyebabkan keracunan makanan.

Apalagi kalau makanan yang disimpan itu bersifat asam, risiko larutnya aluminium makin tinggi. Jadi, lebih baik pindahkan sisa makanan ke dalam wadah tertutup seperti kotak makan dari kaca yang punya tutup rapat.

3. Dipakai untuk memanggang kue

ilustrasi aluminium foil (freepik.com/KamranAydinov)

Saat memanggang kue seperti cookies atau cake, banyak orang melapisi loyang dengan aluminium foil supaya gak lengket. Padahal, ini justru bisa bikin bagian bawah kue cepat gosong. Aluminium menghantarkan panas sangat cepat, jadi bagian bawah makanan bisa matang lebih cepat dari bagian atasnya.

Selain itu, foil yang tipis mudah robek dan bikin adonan nempel. Kalau kamu bikin kue dengan rasa asam (misalnya lemon cake), rasa logam bisa muncul. Solusinya? Pakai kertas roti (parchment paper) atau alas silikon khusus untuk hasil yang lebih merata.

4. Memanaskan aluminium foil di microwave

ilustrasi microwave (vecteezy.com/Phongsaya Limpakhom)

Ini aturan klasik yang sering dilanggar: jangan pernah masukkan aluminium foil ke microwave. Karena aluminium termasuk logam, ia bisa memicu percikan api bahkan kebakaran kalau dipanaskan di microwave.

Kalau kamu mau menghangatkan makanan dan butuh penutup, lebih aman pakai tutup plastik khusus microwave atau kertas roti. Selain lebih aman, makanan juga tetap panas tanpa risiko percikan listrik.

5. Memakai aluminium foil pada suhu sangat tinggi

ilustrasi aluminium foil (pexels.com/Lum3n)

Aluminium foil memang bisa tahan panas, tapi bukan berarti aman digunakan di semua kondisi panas. Menurut Detwiler, suhu yang terlalu tinggi (terutama di atas 200°C), bisa menyebabkan aluminium mulai terurai dan bercampur ke dalam makanan.

Kalau kamu sering memanggang di suhu tinggi atau membakar makanan di atas arang, ini bisa jadi perhatian serius. Apalagi kalau makanan yang dibungkus punya kadar asam atau garam tinggi. Paparan aluminium bisa terakumulasi dalam tubuh, terutama pada orang dengan masalah ginjal, dan menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang.

6. Melapisi oven atau grill dengan aluminium foil

ilustrasi aluminium foil (freepik.com/fabrikasimf)

Banyak orang meletakkan lapisan aluminium foil di dasar oven atau grill supaya mudah dibersihkan. Tapi kebiasaan ini justru bisa mengganggu sirkulasi udara panas. Alhasil, makanan bisa matang gak merata. Bahkan kalau kena minyak atau lemak yang menetes, lapisan foil bisa memicu kebakaran.

Selain itu, aluminium foil juga bisa menggores permukaan oven atau merusak elemen pemanas. Untuk grill, sirkulasi udara yang terganggu bisa bikin daging matang bagian luar tapi masih mentah di dalam. Jadi, lebih baik gunakan tray khusus atau alas panggangan yang memang dirancang tahan panas, ya.

Aluminium foil memang praktis dan multifungsi, tapi kamu tetap harus bijak saat menggunakannya. Beberapa kebiasaan yang kelihatannya sepele bisa berisiko bagi kesehatan jika dilakukan terus-menerus. Dengan memahami cara penggunaan yang benar dan tahu kapan harus mengganti aluminium foil dengan bahan lain seperti kaca, silikon, atau kertas roti, kamu bisa tetap masak enak tanpa khawatir efek sampingnya.

Ingat, kadang kenyamanan di dapur harus dibarengi dengan pengetahuan yang cukup agar kesehatan kamu tetap aman. Jadi, yuk mulai ubah kebiasaan kecil dari sekarang!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team